AMBON, SPEKTRUM – Penanganan kasus penembakan misterius terhadap dua warga Negeri Itawaka di perbatasan Negeri Tuhaha Kecamatan Saparua Timur Kabupaten Maluku Tengah, Senin (15/05/2023) disikapi serius Polda Maluku.
Kapolda Maluku, Irjen (Pol) Lotharia Latief usai mengunjungi pengungsi kebakaran kawasan Pasar Gambus Kelurahan Uritetu Kota Ambon, Jumat (19/05/2023) menegaskan pihaknya telah mengambil proyektil yang ditembakan penembak misterius (Petrus) kepada korban, untuk selanjutnya dikirim ke laboratorium forensik (labfor) di Makassar.
“Hasil dari laboratorium forensik baru diketahui apakah proyektil tersebut berasal dari senjata api ataukah senapan angin dan sebagainya. Hasil forensik yang akan menentukan,” jelas Kapolda.
Dikatakan, dalam waktu dekat dipastikan hasil pemeriksaan labforensik sudah bisa dikantongi.
“Hasil labfor mungkin dalam waktu singkat sudah bisa diketahui,” katanya .
Selain itu, Kapolda juga telah mengirim dokter untuk menangani korban luka atas nama Alexander Ronald Papilaya.
“Saya telah mengirim dokter ke sana,” katanya
Aksi ‘Petrus’ di Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah juga ditanggapi Ketua DPRD Maluku, Benhur G Watubun.
“Pihak keamanan harus memberikan rasa aman dan ketertiban bagi masyarakat. DPRD Maluku akan mendorong Pemerintah Daerah (Pemda ) Maluku dan Kepolisian lakukan langkah-langkah antisipatif,” tegasnya kepada wartawan, Rabu (17/05/2023).
Penembakan oleh pelaku yang masih misterius ini lanjut Watubun harus diungkapkan Polda Maluku termasuk motif dibalik penembakan kepada warga. Sehingga diharapkan kasus serupa tidak akan terulang.
“DPRD Maluku mendukung langkah TNI maupun Polri mengusut tuntas persoalan ini. DPRD juga mendukung penuh keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada di Pulau Saparua dan sekitarnya,” kata Watubun.
Benhur menandaskan, peristiwa penembakan 2 orang warga Negeri Itawaka itu mesti diungkap secara tranparan pihak kepolisian dalam hal ini Polda Maluku.
Karena itu peran intelijen sangat penting dalam mengungkapkan pelaku penembakan yang bukan pertama kali terjadi. Untuk itu, kasus ini harus diungkapkan agar masyarakat dapat berinteraksi dengan tenang tanpa saling curiga. Sebab itu lanjutnya, pihak intelijen perlu metode pengungkapan yang terukur untuk mengungkapkan motif dibalik peristiwa penembakan tersebut.
“Kasus ini sangat memprihatinkan dan disesalkan. Sebab kasus penembakan yang dilakukan pelaku misterius ini telah menimbulkan korban jiwa yang tidak bersalah. Sehingga dampaknya adalah duka yang mendalam bagi keluarga. Sebagai lembaga negara maka DPRD Maluku memberi dorongan dan support bagi pihak keamanan untuk bisa bekerja dengan profesional.
Kasus penembakan seperti ini bukan pertama kali dilakukan untuk itu,peran intelijen yang dimiliki Polda Maluku mesti berani mengungkapkan kasus ini .
”Kalau sarana intelejen digunakan secara baik ,maka kami kira akan diketahui pasti titik-titik kerawanan ini sehingga bisa diantisipasi. Bahkan pelaku penembakan akan terungkap,” tegasnya lagi, (HS-16)