Hadiri Konsolidasi PKN, Gubernur Kapok Berpolitik
AMBON, SPEKTRUM – Gubernur Maluku, Murad Ismail mengaku kapok berpolitik. Hal inj terungkap saat Murad menghadiri konsolidasi dan temu kader Partai Kebangkitan Nasional (PKN) di Baileo Oikumene, Senin (18/9/2023), yang dihadiri Ketua Umum Pimpinan Nasional (Pimnas) PKN, Anas Urbaningrum.
Urbaningrum dalam sambutannya Urbaningrum mengaku sengaja datang bersama Pimnas PKN seperti Sekjen PKN Sri Mulyono, dan Wakatum PKN, Geri Hukubun ke Maluku untuk membuktikan jika kader PKN Maluku militansi.
“Saya ingin buktikan di Maluku PKN-nya bergerak maju. Dan ternyata hari ini saya membuktikan bahwa PKN Maluku punya masa depan. Karena itu Pak Gubernur, pada waktunya pakai jaket seperti saya di PKN. Jadi kelak Pak Gubernur jaketnya sama dengan saya,”ajaknya.
Apalagi, jika Gubernur bergabung dengan PKN, tidak dimarahi dan tidak dipecat.
“Jadi saya baca getaran hati, jika pak Gubernur di PKN dari kultural bisa menjadi struktural,” sebutnya.
Sayangnya, ajakan Urbaningrum tidak disambut Murad Ismail.
”Kalau soal permintaan bergabung di Partai politik saya sudah kapok,” kata Murad.
Bahkan dalam sambutannya, Murad serius memaparkan potensi alam daerah ini ketimbang merespon ajakan bergabung di PKN.
Sementara itu, Deputi III Pimpinan Nasional (Pimnas) PKN, Rhony Sapulette dalam sambutannya menjelaskan, jika Urbangrum baru keluar dari penjara, akibat dizolimi dan fiskriminasi.
“Beliau baru keluar penjara tapi, Tuhan luar biasa sayang beliau. Pertemanan beliau dengan Pak Gede Pasek Surdika, Ketua Umum PKN, langsung serahkan jabatan itu di Pak Anas ketika bebas. Pak Gubernur berkorban, tapi dipecat. Tapi, kita di PKN itu sangat menghargai jasa dan keringat,” ingat Sapulette.
Hal ini, kata Sapulette, PKN mengedepankan azas gotong royong dan kemandirian.
”Jadi tanggungan sekecil apapun demi kebesaran partai ditanggung bersama-sama,” jelasnya.
Hadir pada kesempatan itu, Sekda Maluku, Pj Walikota Ambon, Ketua KPU Maluku, anggota Bawaslu Malukk, pengurus Pimda PKN Maluku, pengurus Pimcab Kabupaten/kota, para calon anggota legislatif, kader dan ribuan simpatisan. (*)