PIRU, SPEKTRUM-Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, mengapresiasi tradisi Antar Dulang,di Dusun Talaga, Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), yang diselengarakan bertepatan dengan 7 syawal, Senin (7/4/2025).
Gubernur Maluku, dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadali Ie, memberikan apresiasi yang tinggi untuk tua-tua dan masyarakat adat yang telah memperlihatkan bukan hanya kedalaman pengetahuan, tetapi sekaligus kedalaman pengalaman dan rasa berbudaya yang dibentuk oleh pengalaman partisipatif dan hidup berbudaya di masyarakat Telaga Piru.
“Pelaksanaan acara adat antar Dulang, sebagai warisan budaya para leluhur dengan nuansa keagamaan yang kental ini sebagai pertanda bahwa agama dan adat tetap dihormati dan dihargai. Agama dan adat memiliki nilai-nilai yang luhur dan universal, sambil tetap melakukan transformasi yang tepat,” kata Sadali.
Gubernur Maluku menyebutkan, Maluku sebagai negeri Al-Mulukh, negeri raja-raja, menyimpan kekayaan adat budaya yang melimpah. Adat dan budaya patut dirawat dan dilestarikan sebagai pusaka hidup dari generasi ke generasi.
“Di tengah gencarnya modernisasi dan globalisasi, tradisi antar Dulang ini masih tetap bertahan dan eksis. Itu berarti pemerintah Dusun Telaga Piru dan masyarakat adat memiliki ketahanan dan kekompakan dalam menjaga dan merawat praktik-praktik adat yang merupakan pusaka hidup,” jelasnya.
Gubernur berharap, momentum adat antar Dulang ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai modal sosial kultural dalam rangka membangkitkan kembali rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Dalam momentum adat antar Dulang tanggal 7 Syawal hari ini, selaku Gubernur, saya mengajak kita semua, untuk tetap merawat dan menghidupkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi adat antar Dulang ini,” ajak Sadali.
Gubernur juga mengingatkan, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya antar Dulang ini hilang, maka sangat mungkin semua akan terjebak pada ritual yang kering dan hampa, serta menimbulkan benturan kepentingan sosial yang berakhir dengan konflik dan kekerasan.
“Sebaliknya jika, kita mampu mengawal dan mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, saya yakin budaya antar Dulang ini akan semakin diminati banyak orang, khususnya para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, sehingga secara ekonomi dapat meningkatkan income masyarakat untuk hidup sejahtera,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Maluku, menyampaikan pesan pribadi Gubernur Maluku kepada Masyarakat dusun Talaga-Piru, serta seluruh masayarakat di SBB.
“Bapak Gubenur berharap, moment ini dapat menjadi moment merawat toleransi, serta Masyarakat tidak mudah terjebak dengan berita-berita hoax yang muncul di media sosial yang nantinya, akan memicu pertikaian yang tidak berarti,” ungkap Sadali Ie.
Acara antar dulang, dengan tema “Melestarikan Antar Dulang sebagai Ikon Daerah demi Kemajuan dan Pembangunan Berbasis Budaya Religius dan Toleransi” ini, dihadiri juga oleh Bupati SBB, Asri Arman, Kapolres SBB, AKBP Andi Zulkifli, Dandim 1513 SBB, Letkol Inf Rudolf G Paulus, Muspida SBB, termasuk sejumlah OPD Pemprov Maluku, dan anggota DPRD Provinsi Maluku maupun SBB. (Redaksi)