BULA, SPEKTRUM – Usai mengunjungi locus stunting di Desa Kilmuri, Gubernur Maluku Murad Ismail, memboncengi Duta Parenting Maluku, Ny. Widya Murad menuju Desa Kilbon dengan sepeda motor jenis skuter matic.
Spontanitas Gubernur itu menarik perhatian masyarakat Kecamatan Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur, Rabu, (12/02/2020). Jalan yang dilalui orang nomor satu di Maluku ini adalah jalan gusuran berbatu sejauh 2 kilometer.
Di kecamatan dengan luas wilayah 166 km2 itu, baru ada ruas jalan sepanjang 7 km yang dibuka tahun 2018 lalu. Ruas jalan ini pun belum di aspal. Tidak ada kendaraan roda empat, hanya ada 10 unit sepeda motor di kecamatan itu.
“Saya siapkan beberapa sepeda motor untuk mengantar Gubernur dan Duta Parenting ke Kilbon,” kata Raja Negeri Kilmuri, Djafar Kwairumatu.
Ia tak menyangka, Gubernur yang memboncengi Duta Parenting. “Saya tidak sangka, kalau nanti Pak Gubernur sendiri yang mengendarai sepeda motornya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Kasrul Selang, beserta hampir 20 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Maluku dan rombongan lainnya berjalan kaki menuju Desa Kilbon.
Saat mengunjungi Posyandu dan Posbinda di kedua desa, Widya memberikan edukasi secara praktis kepada orang tua dan ibu-ibu hamil tentang pentingnya asupan gizi seimbang. Ia juga duduk lesehan di lantai dan makan bersama anak-anak stunting.
Di Posyandu Kilmuri, Widya mendapati bayi berusia 1 minggu yang saat lahir berat badannya hanya 2,1 Kg sehingga masuk kategori Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) atau dibawah standar normal yakni mininal 2,5 Kg.
Kepada orang tuanya, Waija (32), Widya menyarankan untuk memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.
“Anak ibu ini lahir berat badannya dibawah standar normal, sehingga ibu harus rajin berikan ASI. Ibu juga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi. Kalau ibu minum susu, makan sayur, ikan, Insya Allah anak ibu juga akan sehat. Disini kan banyak ikan yang bisa diperoleh dengan mudah, ada sayur katok, nah itu sudah cukup kok. Murah tapi sehat,” ujar Widya.
Dikatakannya, jika anak yang berat tubuhnya di bawah normal tidak diperhatikan secara baik, maka akan berpengaruh pada kemampuan tumbuh kembang anak dan cara berpikirnya kelak.
“Kalau ibu tidak selalu minum susu dan makan makanan yang bergizi, maka berat badannya tidak akan naik-naik. Lama-lama kemampuannya akan kurang,” jelasnya.
Ia menyarankan agar rajin mengontrol perkembangan anak ke Posyandu. “Paling penting ke Posyandu untuk timbang badan anak, ukur tinggi anak, agar bisa mengetahui perkembangan anak dengan baik,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Widya memberikan vitamin A untuk anak-anak di Posyandu. Sejumlah bantuan diberikannya di kedua desa yakni benih sayur-sayuran, bantuan timbangan bayi dan tikar ukur untuk Posyandu, bibit pohon produktif, alat kesehatan, bantuan KIT ibu hamil, KIT bayi baru lahir, PMT untuk balita dan ibu hamil KEK, dan bantuan bina keluarga balita kepada kader pembina keluarga balita. (S-16)