AMBON,SPEKTRUM – Dua orang warga Negeri Itawaka Kecamatan Saparua Timur Kabupaten Maluku Tengah ditembak OTK di Jl. Hatawano, Minggu (14/05/2023).
Kedua korban tersebut yakni Ny. Welna Hattu dan Alexander Ronald Papilaya, PNS di Kantor Camat Saparua.
Menurut keterangan suami Ny. Welna Hattu, Mezak Likumahua bahwa sekitar pukul 14.45 WIT, dirinya bersama sang isteri berpamitan kepada Camat Saparua yakni, Wini Prajawati Salamor, S.STP untuk pulang lebih dulu ke Negeri Itawaka setelah selesai kegiatan upacara HUT Pattimura ke-206 di Negeri Saparua karena ada kegiatan pelayanan ibadah.
Pada saat mereka melintasi Jl. Hatawano tepatnya di perkebunan jemaat Negeri Tuhaha yang berada di perbatasan petuanan Negeri Tuhaha dan Negeri Siri Sori Amalatu, Ny. Welna Hattu menyampaikan kepada suaminya bahwa ada sesuatu yang mengenai lehernya dan saat itu sang suami Mezak Likumahua menengok ke belakang dan melihat leher istrinya sudah berdarah.
Selanjutnya, Mezak Likumahua melajukan sepeda motornya menuju Kantor Camat Saparua Timur untuk meminta bantuan/pertolongan dan sekitar pukul 15.30 WIT, Ny. Welna Hattu diangkut menggunakan mobil Toyota Rush Nopol DE 1713 AH milik Klasis P. Saparua menuju ke RSUD Saparua.
Sekitar pukul 16.00 WIT, korban tiba di RSUD Saparua namun nyawa korban tidak tertolong. Korban meninggal dunia.
Kejadian yang sama juga dialami Alexander Ronald Papilaya. Menurut keterangan korban, sekitar pukul 14.45 WIT, setelah selesai mengikuti kegiatan upacara HUT Pattimura ke-206 di Kantor Camat Saparua, dirinya hendak kembali ke Negeri itawaka
Pada saat melintasi Jl. Hatawano tepatnya di turunan perkebunan jemaat Negeri Tuhaha (perbatasan petuanan Negeri Tuhaha dan Negeri Siri Sori), Alexander Ronald Papilaya mendengar bunyi benturan yang mengenai helmnya, namun beliau tidak meghiraukan karena beranggapan mungkin helmnya terkena ranting pohon/kayu.
Sesampainya di Negeri Ihamahu, korban bertemu dengan pejabat Negeri Ihamahu a.n. Andre Yasso, S.STP dan meminta tolong kepada pejabat Negeri Ihamahu untuk melihat bagian wajahnya karena terasa perih dan pejabat Negeri Ihamahu menyampaikan bahwa ada luka goresan pada dagu sebelah kanan dan berdarah kemungkinan terkena tembakan senjata angin karena ada bekas lubang pada kaca helm.
Selanjutnya korban melanjutkan perjalanan ke Negeri Itawaka untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Raja Negeri Itawaka, Wilhelm A. Wattimena.
Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Saparua untuk memperoleh perawatan medis. (MG-16)