Di MBD Golkar Bimbang

Rencana pemberian rekomendasi Partai Golkar kepada pasangan Niko Kilikily – Bastian Petrus di Pilkada Maluku Barat Daya (MBD) pada 8 Agustus 2020 kembali tertunda. Kebimbangan menyelimuti internal Golkar Kabupaten MBD.

AMBON, SPEKTRUM – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati itu Niko Kilikily – Bastian Petrus, sebelumnya digadangkan akan direkomendasikan partai berlambang Pohon Beringin untuk tarung di pilkada serentak 9 Desember nanti.

Namun situasi kian membingungkan. Sebab internal DPD I Golkar Maluku maupun DPC Golkar Kabupaten MBD, sama-sama belum bisa menjamin dan memastikan kapan rekomendasi diserahkan oleh DPP Golkar kepada Niko Kilikily – Bastian Petrus.

Sumber Spektrum di DPD I Partai Golkar Maluku menyebutkan, rencana penyerahan rekomendasi itu tertunda karena Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Airlangga Hartarto, masih sibuk dengan agenda lain yang tidak bisa ditunda.

Kabarnya, waktu penyerahan rekomendasi, juga bertepatan dengan tanggal atau jadwal kesibukan Ketum DPP Golkar itu.

“Ketua umum DPP punya agenda pada tanggal tersebut. Makanya semua kegiatan pada hari itu dipending,” kata sumber ini kepada Spektrum di Ambon, kemarin.

Sumber lainnya di DPD II Partai Golkar Kabupaten Maluku Barat Daya mengatakan, penundaan penyerahan rekomendasi kepada Niko Kilikily – Bastian Petrus, sebab pasangan tersebut bukan figur yang diinginkan kader dan simpatisan internal DPC Partai Golkar Kabupaten MBD.

“Kita maunya calon lain, kalau tetap rekomendasinya untuk pasangan tersebut maka kami pastikan kader dan simpatisan Partai Golkar MBD akan memenangkan petahana,” kata sumber yang meminta namanya tidak dipublikasikan.

Diketahui Pilkada 9 Desember nanti, untuk mengusung calon di Pilkada MBD, partai politik harus memiliki minmal empat kursi atau 20 persen dari total jumlah anggota DPRD.

Partai Golkar hanya memiliki 3 kursi di parlemen DPRD MBD. Jika tetap ngotot maju untuk mengusung calon, maka Partai Golkar harus berkoalisi. Saat ini hanya tersisa Partai Gerindra karena partai lainnya telah menyerahkan rekomendasi kepada petahana.

Golkar tak punya banyak pilihan, berkoalisi dengan Partai Gerindra dan menyerahkan rekomendasi kepada calon yang dijagokan partai tersebut yakni, Niko Kilikily – Bastian Petrus atau keduanya hanya menjadi penonton jika keuh-keuh tidak mau berkoalisi.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Dr. Ir. Airlangga Hartarto, yang dihubungi Spektrum hingga Kamis (6/8/2020) malam, tidak merespon konfrmasi wartawan media ini.

Pertanyaan wartawan Spektrum tadi malam sudah dibaca. Tapi Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI itu, hanya membaca pesan Whatsapp yang masuk ke telepon selulernya.

Dia belum memberikan alasan serta penjelasan atas penundaan penyerahan rekomendasi untuk paslon Bupati-Wakil Bupati MBD.

Sekedar tahu, Pilkada MBD 9 Desember mendatang, pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Benyamin Noach-Ari Kilikily telah diusung PDIP, PKPI, Partai Demokrat, Hanura dan NasDem. Beberapa parpol juga segera merapat ke mereka.

Sementara pasangan Desianus Orno-Bastian Petrus yang digadangkan juga meraih rekomendasi Partai Golkar (3 kursi), tapi belakangan ditikung oleh Niko Kilikily – Bastian Petrus sendiri. Ini terjadi karena ada tarik ulur di internal DPD I Golkar Maluku dan DPD II Golkar MBD.

Bakal calon Bupati-Wakil Bupati MBD, Niko Kilikily-Onisimus Septory, baru mendapat rekomendasi Partai Gerindra dimana hanya punya 3 kursi di DPRD MBD.

Baca Juga : https://spektrumonline.com/2020/08/07/pilkada-mbd-nasdem-rekomendasikan-noach-kilikily/

Sementara Benyamin Thomas Noach – Ari Kilikily juga diwacanakan akan melawan kotak kosong, setelah menyapu bersih rekomendasi parpol. Namun hal itu akan terjawab, setelah Golkar dan Gerindra memutuskan sikap politikntya.

Koalisi kedua partai ini pun diwacanakan. Namun hingga kemarin, baik DPP Golkar maupun DPP Gerindra di Jakarta sama-sama belum ada kata sepakat, untuk berkoalisi di MBD. (S-16/S-14)