TIAKUR, SPEKTRUM – Penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Kodim 1511/Moa yakni Sertu Yordan Laipeny terhadap korban Juver Tuanai dibantah Komandan Kodim 1511/Moa, Letkol. Inf. Wira Muhrromah.
“Ada pemberitaan bahwa anggota TNI dalam kondisi mabuk dan menganiaya warga sama sekali tidak benar,” kata Dandim kepada wartawan saat konfrensi pers di Makodim 1511/Moa, Kamis (20/01/2022).
Wira mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan serta lakukan mediasi dan permintaan maaf kepada korban.
“Anggota kami hanya ingin melerai perkelahian atau konflik tersebut lantaran mereka semua adalah keluarga,” katanya.
Dandim menjelaskan, sesuai kronologis Niko Kilikily datang mencari Ria Tunay istrinya di rumah tapi tidak dtemukan, kemudian datangi rumah pribadi Wakil Ketua DPRD MBD, disitulah terjadi cek-cok dengan Juver.
“Saat cek-cok itu ada pengrusakan maka terjadilah perkelahian antara Niko dengan Juver. Saat itu anggota kami di telepon Niko untuk datang melerai agar idak ada korban yang lebih banyak lagi namun perkelahian terus dilakukan maka anggota kami terpancing emosi akhirnya melakukan pemukulan terhadap korban (Juver),” jelas Dandim.
Kejadian ini lanjut Dandim, telah diketahui pimpinan TNI AD tertinggi di daerah ini sehingga proses hokum tetap dijalankan terhadap anggota yang terlibat.
“Bahkan telah diperintahkan ke Danrem dan DanPOM untuk mengirimkan personil dari Pomdam atau Supden POM kesini untuk laksanakan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Pihaknya lanjut Dandim, mendukung proses hukum yang berlaku, jika berkaitan dengan TNI pasti dilibatkan POM TNI sehingga masyarakat tahu jika kejadian ini TNI tidak tinggal diam.
“Kami bergerak cepat pada malam hari itu juga, anggota yang terlibat dipanggil untuk lakukan pemeriksaan sekaligus para saksi memberikan keterangan,” katanya.
Korban juver Tunay masih dirawst di RSU Moa
Bukan itu saja, pihaknya juga telah melaporkan peristiwa tersebut sehingga prosesnya berlanjut ke Subden Saumlaki dan ke Ambon apabila proses masih berlanjut.
“Sebagai pimpinan kami telah bersilahturahmi sekaligus meminta maaf kepada korban tadi pagi di kediaman Ketua DPRD MBD dan diapresiasi. Selaku selaku pimpinan saya akan membela anggota apabila ada hal yang tidak benar apapun itu,” tegasnya.
Untuk diketahui, aksi kekerasan dengan melibatkan anggota TNI AD kembali terjadi, Rabu (19/01/2022) pukul 02.00 Wit.
Aksi yang menyebabkan korban babak belur dilakukan, Sertu Yorda Laipeny di kediaman Ketua DPRD MBD bersama salah satu saudaranya Niko Kilikily yang bekerja sebagai sopir Wakil Ketua DPRD MBD.
Kejadian tersebut berawal, sekitar pukul 02.00, Niko Kilikily (pelaku I) datang mencari Ria Tunai ke kos-kosan milik isterinya itu.
Sayangnya, sang isteri yang dicari tidak ditemukan. Saat itu, Niko Kilikily dalam kondisi mabuk.
Saat dirinya sedang kelimpungan mencari sang isteri, dia melihat Vendy Tunay dan menanyakan kemana isterinya pergi.
Namun Vendy Tunai menjawab jika dirinya tidak mengetahui keberadaan Rina Tunay isteri Niko Kilikily.
Akibat mabuk, Niko Kilikily langsung mencekik leher Vendy Tunai dan mendorongnya.
Tidak terima didorong, Vendy Tunai membalas memukul.
Melihat saudaranya dipukul, Juver Tunai yang sementara berada disitu hendak memukul Niko Kilikily namun dihadang Yoan Gerkora.
Tidak terima, Niko Kilikily langsung balik ke kediaman Wakil Ketua DPRD MBD dan menelepon Sertu. Yordan Laipeny yang bertugas di Kodim 1511/Moa.
Tak berlangsung lama, Jordan Laipeny tiba di kediaman Wakil Ketua DPRD MBD dalam kondisi mabuk.
Tanpa banyak bertanya, anggota TNI-AD tersebut langsung memukul Juver Tunai sehingga menyebabkan luka sobek pada kening kanan dan bengkak pada mata kanan.
Sedangkan Niko Kilikily membanting televise di kediaman Ketua DPRD.
Setelah puas merusak dan memukul, kedua pelaku meninggalkan lokasi tersebut.
Saat ini, korban masih dirawat di RSU Tiakur MBD, dan permasalahan ini ditangani SPKT Polres MBD. (tim).