SOROT  

BPBD Ambon Masih Inventarisir Data Korban Banjir

AMBON, SPEKTRUM – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon masih berkoordinasi dan menginventarisir data kerusakan dan korban banjir, 3 Oktober 2020 lalu, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ambon, data dari Raja di Negeri/Desa serta Lurah di Kelurahan dan di lima Kecamatan di Kota Ambon.

Hal ini dikatakan Sekretaris BPBD Kota Ambon, Eva N. F. Tuhumury kepada Spektrum, (5/10/2020) di ruang kerjanya.

Menurut data sementara BPBD Ambon, ada sedikitnya 120 rumah terancam rusak dan 28 rumah rusak. 163 titik longsor dan 52 titik lokasi banjir yang tersebar di empat kecamatan. Dampak kerusakan paling banyak terjadi di Kecamatan Sirimau.

Dari 14 desa dan kelurahan di Kecamatan Sirimau, hanya Pandan Kasturi yang  tidak terdampak. Dampak banjir paling terasa di Negeri Batu Merah, Kelurahan Batu Gajah, Kelurahan Hunipopu, Skip dan beberapa Kelurahan. Banjir sempat membawa endapan lumpur ke rumah warga.

Aparat TNI, Polri, Sat.Pol-PP, SKPD terkait, relawan dan masyarakat, sama-sama membantu membersihkan endapat lumpur di titik-titik lokasi dan rumah-rumah warga.

Sesuai tugas dan fungsi BPBD dalam penanganan darurat dampak bencana, pihaknya hanya memberi makanan siap saji berupa nasi bungkus  saat relawan, TNI, Polri, Sat.Pol-PP serta SKPD terkait,  membantu warga yang terdampak.

“Kejadian pada 3 Oktober 2020 itu, kita masih inventarisir data terlebih dulu. Terkait kerusakan, nanti data ini direkap semuanya, kemudian tim akan turun identifikasi dan verifikasi”, terangnya.

Data valid, lanjut Eva, sementara belum bisa diberikan karena BPBD baru mendapat rekapan data dari Dinas PUPR, kepala desa dan lurah. Ada sarana infrastruktur dan fasilitas umum seperti sekolah, jalan, jembatan dan talud juga terkena dampak sehingga BPBD Kota Ambon masih terus  menginventarisir data-data terbaru. (TIM)