Astaga, Ada Kapolsek Pulau Haruku Ditengah Kelompok Penyerang Negeri Kariu

HARUKU, SPEKTRUM – Satu lagi bukti ketidaknetralan aparat keamanan saat penyerangan Negeri Kariu, Selasa (25/01/2022) oleh masyarakat Negeri Pelauw Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah.

Keberpihakan ini dipertontonkan Kapolsek Pulau Haruku, AKP. Subhan Amin yang berada di tengah- tengah massa yang menyerang Desa Kariu.
Terlihat dari foto yang diterima Spektrum dari salah satu warga Pelauw.

Foto yang dikrim lengkap dengan caption
‘Aneh,,, Kapolsek Pulau Haruku AKP Subhan Amin ternyata ada ditengah-tengah warga Pelauw yang menyerang Negeri Kariu bahkan sempat berjabat tangan dengan para penyerang’.

Keberpihakan Kapolsek Pulau Haruku telah disampaikan warga Kariu saat bertemu dengan Kapolda Maluku, Irjen Pol. Latief Lotharia, Kamis (27/01/2022).
Warga mengeluhkan saat berkoordinasi dengan Kapolsek selalu dikatakan kondisi aman, padahal ada persiapan penyerangan Negeri Kariu.
“Setiap kami berkoordinasi soal keamanan selalu dijawab aman-aman, padahal Negeri Kariu diserang,” kata seseorang yang tidak diketahui namanya saat bertemu Kapolda Maluku.

Menyikapi hsl tersebut, sumber Spektrum di Pelauw bahkan menuding Kapolsek Pulau Haruku terlibat pengkondisian penyerangan Negeri Kariu.
“Kalau dilihat dari gestur tubuh Kapolsek, yang bersangkutan ikut dalam pengkondisian penyerangan Negeri Kariu,” kata sumber ini.

Menurutnya, penyerangan Negeri Kariu diduga telah direncanakan jika dilihat dari kesiapan masyarakat menyiapkan senjata serta bahan bakar juga pakaian dan ada prosesi yang dilakukan.
“Kalau hemat saya, ini sudah direncanakan mungkin mereka ingin menguasai lahan Negeri Kariu, dengan cara menyerang Negeri Kariu. Saya menduga, Camat Pulau Haruku juga terlibat, mereka harus diproses hukum,” kata sumber ini. (tim)

Respon (5)

  1. Kalau memang informasi ini benar maka Kapolsek dan camat pulau Haruku di periksa sebagai saksi bahkan bisa di jadikan sebagai TERSANGKA.
    Aparat penegak hukum terutama kepolisian harus netral dalam kasus ini.

  2. Bahaya kalau Kondisinya demikian, pantas saja perwakilan masyarakat kariuw yang ada di Ambon ketika melapor ke Ka Polres, Pulau Ambon dan Pulau – pulau Lease satu hari sebelum peristiwa penyerangan negeri Kariuw, untuk meminta pengitiman pasukan tambahan ke perbatasan wilayah sengketa, kemudian Ka. Polres menelepon langsung ke Ka. Polsek untuk menanyakan kondisi di sana dan di jawab oleh Ka. Polsek bahwa aman” saja, makanya Ka Polsek tersebut perlu di periksa.

  3. Dipecat dengan tidak hormat saja Pak Kapolri,biar tahu rasa dia apa akan timbal balik konsekuensi perbuatannya dia..

Komentar ditutup.