AMBON, SPEKTRUM – Berlarut-larutnya rehabilitasi Mess Maluku di Jakarta akhirnya ditindaklanjuti Inspektorat Maluku.
Inspektur Maluku, Djasmono dan tim akhirnya bertolak ke Jakarta untuk lakukan audit.
Audit harus dilaksanakan lantaran anggaran daerah yang dikucurkan untuk rehabilitasi Mess Maluku cukup signifikan namun hasilnya belum kelihatan.
Bahkan, waktu yang dibutuhkan pekerjaan rehabilitasi Mess Maluku hampir sama dengan masa pemerintahan Murad Ismail – Barnabas Orno.
Dan, anggaran yang dikucurkan untuk rehabilitasi gedung yang terletak di Jalan Kebon Kacang Raya Nomor 20 Jakarta Pusat itu sudah menyentuh angka puluhan miliar rupiah.
Terhitung sejak tahun 2020 hingga 2023, Pemprov Maluku melalui Dinas PUPR telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20.7
miliar.
Jumlah tersebut dengan rincian pada tahun
2020 dana dikucurkan sebesar Rp 7,5 miliar dan pada tahun 2021 dikucurkan Rp 1,7 miliar.
Kemudian pada tahun 2022 Pemprov Maluku kucurkan Rp 4,3 miliar termasuk Rp 2,8 miliar untuk pengadaan meubeler.
Tidak berselang lama, pada tahun 2023, Pemprov Maluku kembali mengucurkan dana Rp 4,4 miliar untuk proyek pekerjaan rehabilitasi gedung yang sama.
Informasi yang dihimpun Spektrum, hingga saat ini proses pekerjaan rehabilitasi Mess Maluku masih terus dikerjakan.
Diduga kuat, berlarut-larutnya pekerjaan tersebut lantaran tidak memiliki perencanaan yang matang serta ditangani kontraltor abal-abal.
Setelah ramai diberitakan, akhirnya Inspektur Maluku, Djasmono dan tim berangkat ke Jakarta untuk lakukan audit.
Hal ini terungkap saat rapat gabungan Komisi I dan IV bersama Managemen RSUD Haulussy dan Inspektorat Provinsi Maluku, Senin (28/08/2023) di ruang paripurna DPRD Maluku.
“Inspektur tak bisa hadiri rapat hari ini lantaran sedang laksanakan tugas dinas ke luar daerah, yakni ke Jakarta untuk melihat Mess Maluku,” kata Ibrahim yang mewakili Inspektur. (HS-16)