28.8 C
Ambon City
Kamis, 19 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

3 WNA di SBT Sudah Ke Labuhan Bajo

AMBON, SPEKTRUM – Tiga Warga Negara Asing (WNA), masing-masing Ludovico David (50) asal Prancis, Ariane V. Anabella (39) asal Prancis, dan Munoz Bordona (39)
asal Spanyol, yang diamankan di Pustu Matlem Kabupaten Seram Bagian Timur saat ini telah melanjutkan perjalanan menuju Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kapolres SBT, AKBP. Andre Sukendar kepada Spektrum melalui sambungan telepon, Senin (06/04/2020) menjelaskan, jika ketiga WNA tersebut saat ini dalam perjalanan menuju Ambon menggunakan KM Chantika.
“Tadi ketiganya telah menuju Ambon gunakan KM Chantika,” ujar Sukendar.

Sukendar menjelaskan, dalam perjalanan ke Ambon ketiganya tidak didampingi petugas lantaran tidak ada masalah.
“Ketiganya srhat-sehat dan tidak ada kejanggalan, selain itu Posko Covid-19 di sana mengabarkan bahwa ketiga setelah tiba di Bula akan dicek juga dan terus dipantau hingga pelabuhan terakhir,” terangnya sembari menandaskan jika ketiga WNA terus dipantau dan diawasi ketat.

Untuk diketahui, ketiga WNA tersebut,
berenang menyelamatkan diri ke Pulau Manawoko Kecamatan Pulau Gorom Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, setelah kapal yang mereka tumpangi melabrak batu karang dan nyaris tenggelam akibat cuaca buruk.
Selain tiga WNA tersebut, di kapal nahas milik PT Asia Berkat Sentosa yakni KLM Tidak Apapa itu lima WNI, masing-masing Marsit (nahkoda), Maman Bath (ABK), Hardiyanto (ABK), Agung Dwi Putra (ABK) dan Andi Haerul Fahri (ABK).

KLM Tidak Apapa bertolak dari Kota Sorong Papua Barat pada Selasa ( 24/03/2020) dengan tujuan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapal dengan bobot 25 GT itu mengangkut delapan penumpang, yakni 3 WNA dan 5 WNI yang terdiri dari satu nahkoda dan empat ABK.

Kapal tersebut singgah di Pulau Koon Kecamatan Pulau Gorom Kabupaten SBT
pada Kamis ( 02/05/2020) sekitar Pukul 10.00 WIT untuk wisata diving. Setelah melakukan diving selama enam jam, sekitar Pukul 16.00 WIT, kapal tersebut bertolak menuju ke pesisir Pulau Manawoku (Amarsekaru) yang tidak berjauhan dari Koon untuk berlabuh dan beristirahat.

Pada Jumat dinihari cuaca buruk melanda perairan Pulau Gorom dan sekitarnya. Hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi, memaksa kapten kapal, Marsit, memutar haluan kapalnya menjauhi perairan pesisir. Namun, akibat dari angin kencang dan gelombang tinggi, haluan kapal berbalik menuju daratan hingga menabrak batu karang.

Insiden itu menyebabkan lambung kanan KLM Tidak Apapa pecah dan terendam air. Para penumpang, termasuk nahkoda dan ABK, langsung berhamburan keluar dari kapal dan berenang menyelamatkan diri ke Pulau Amarsekaro sejauh kurang lebih seratus meter. Tiba di daratan, mereka dibawa oleh warga ke Pustu Matlen untuk menjalani pemeriksaan medis.

Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi kesehatan mereka sangat baik dan sehat, selain luka lecet pada kaki. Meski demikian, tiga WNA dan lima WNI penumpang kapal nahas itu diharuskan melakukan Karantina Mandiri di Pustu Matlen, untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh mereka tidak terpapar Covid – 19.(S-16)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles