25 Paguyuban Meriahkan Karnaval Budaya HUT Kota Ambon

AMBON, SPEKTRUM – Dalam rangka memeriahkan HUT Kota Ambon ke 448 tahun 2023, Dinas Pariwisata Kota Ambon gelar Karnaval Budaya yang diikuti 25 paguyuban.

Ke 25 paguyuban tersebut yakni, Minangkabau dengan jumlah peserta 35 personil, Sulawesi Selatan 50 peserta, Sulawesi Utara 30 peserta, Toraja 30 peserta, Sulawesi Tenggara menerjunkan 2 kelompok dengan jumlah peserta 60 peserta, Nusa Tenggara Timur 50 peserta, Tanimbar 30 peserta, Maluku Barat Daya 30 peserta, Kota Tual 30 peserta, Manado 30 peserta, Semarang/Trenggalek 80 peserta, Bali 30 peserta, Batak 30 peserta, Papua menurunkan 2 kelompok 60 peserta, Sunda 50 peserta, Ambon 90 peserta, Ternate 60 peserta, Madiun 50 peserta dan Bojonegoro 30 peserta.

Penjabat Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena dalam sambutannya menjelaskan jika karnaval budaya Kota Ambon menjadi agenda tiap tahun.

“Hal ini merupakan bukti apresiasi serta kontribusi dari seluruh paguyuban. Pemerintah Kota Ambon terus memajukan berupaya memajukan kebudayaan Kota Ambon serta menjalin silaturahim antar seluruh budaya suku yang ada di kota ini,” katanya saat membuka dan melepas peserta Karnaval Budaya di Lapangan Merdeka Ambon, Selasa (05/09/2023).

Karena lanjut Wattimena, karnaval budaya adalah bentuk acara yang menampilkan iring iringan dari kelompok peserta yang membawa keunikan adat serta kearifan lokal dari daerah masing masing, mulai dari busana, musik, tarian, permainan, hingga hasil bumi.

Karnaval Budaya juga bertujuan untuk mempererat hubungan kekerabatan serta meningkatkan persatuan dan kesatuan antar suku yang ada di Kota Ambon dalam mengembangkan, melestarikan, serta memajukan nilai nilai kearifan lokal, sesuai dengan daerah asalnya.

“Tentu kemeriahan hari ini akan memberikan manfaat positif bagi warga Kota Ambon, bukan saja sebatas hiburan serta traksi budaya, tetapi juga penguatan ekonomi sehingga roda perekonomian Kota Ambon yang semakin maju,” harapnya.

Sekretaris DPRD Maluku itu berharap masyarakat Kota Ambon memberikan ide dan gagasan kreatif untuk penyempurnaan dan pengembangan konsep Karnaval Budaya sehingga kedepannya dapat dikemas dengan baik untuk dipromosikan dan dijual.
“Agar kegiatan ini dapat menggairahkan perekonomian masyarakat,” kata Wattimena. (MG-17)