BULA, SPEKTRUM – Yayasan Baileo Maluku selama dua tahun menjadi fasilitator untuk masyarakat Dusun Garogos untuk pengembangan Gurita di kepulauan itu.
Manager Baileo Maluku Jefferson Tasik, di sela-sela pelaksanaan sasi Gurita di Kepulauan Garogos, Minggu (16/10/2022) kemarin, mengungkapkan, pihaknya selama dua tahun ini, mulai dari 2019 hingga 2022, telah melakukan pelatihan enumorator, pendataan Gurita hasil tangkapan nelayan, dan fitback data hasil tangkapan nelayan.
“Sebenarnya Baileo itu masuk dengan perikanan skala kecil berbasis masyarakat adat di pesisir dan pulau-pulau kecil. Jadi entri poinnya adalah perikanan Gurita, ” Ucap Jefferson.
Dikatakan, Pulau Garogos merupakan salah satu lokasi yang menjadi potensi penghasil Gurita terbanyak di Kabupaten Seram Bagian Timur, sehingga pihaknya kemudian melakukan pendekatan tatap muka dengan seluruh pemuka dan masyarakat pulau Garogos guna dilakukan pelatihan dan pendampingan serta Yayasan Baileo dapat memfasilitasi masyarakat lokal pulau Garogos untuk pengetahuan enumorator.
“Setelah melakukan diskusi dengan kepala Soa dan beberapa tokoh di sini, mereka bersedia untuk melakukan pendataan Gurita sebagai pembelajaran, maka kita fasilitasi untuk pelatihan enumorator yang diambil dari orang-orang lokal sendiri,” jelasnya.
Pelatihan tersebut kata Tasik, dimulai dari bulan Agustus tahun 2019 yang dimulai dengan try out untuk tenaga enumorator hingga tiga bulan, dan selanjutnya dilakukan pendataan Gurita hingga sekarang.
“Setiap tiga sampai enam Bulan, kita adakan data fiksesien atau umpan balik data Gurita hasil monitoring, sehingga teman-teman yang kita kader disini melakukan presentasi terkait dengan hasil pendataan secara periodik,” kata Manager Program Yayasan Baileo Maluku ini. (HS-13)