AMBON, SPEKTRUM – Penderita kelaianan saraf di kepala atau dikenal sebutan hidrosefalus, seorang bayi diperkirakan berusia 4 (empat) bulan. Bersama orang tuanya di Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), bayi itu didatangani Ketua Tim Penggerak PKK Maluku dan rombongan.
Ketua TP PKK, Widya Murad Ismail sempat menggendong bayi tersebut, dan memberi solusi penanganan kepada orang tua bayi tersebut, dan dirawat di RSUP Ambon. Bayi itu bernama Adzra Ni’mat Assagaff pada, Senin, 3 Agustus 2020.
Dari ringkasan Ipa Husna Albar yang adalah orang tua bayi Adzra Ni’mat Assagaff tersebut, bahwa sejak usia dua minggu, kepala Adzra terus membesar, karena adanya penumpukan cairan berlebihan di dalam otak. Usianya kini sudah mencapai empat bulan, kepala anaknya bengkak dan semakin membesar.
Mendapat kabar tentang bayi malang ini, Ketua TP PKK Maluku, Widya dan rombongan pun tergerak untuk melihat langsung kondisi Adzra.
“Saya berharap agar Adzra segera tertangani secara medis, dan saya turut mendoakan kesembuhan Adzra,” kata Widya di rumah orang tua Adzra di Hila.
Terlihat dalam rombongan bersama istri Gubernur Maluku ini yakni, Sekda Maluku, Kasrul Selang, Kadis Kesehatan Provinsi Maluku, dr. Meiykal Pontoh, Kadis Sosial Provinsi Maluku Sartono Pinning, Direktur RSUD, dr. Haulussy dr. Rita Taihutu, dan Pokja IV Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku.
Ibunda Adzra, Ipa Husna Albar mengungkapkan, kondisi Adzra ini kemungkinan terjadi akibat dirinya mengalami benturan keras saat dia masih mengandung empat bulan.
“Saat itu terjadi gempa, dan saya mengandung Adzra empat bulan. Karena benturan, saya pikir dia sudah meninggal di kandungan karena perut saya sakit sekali,” tuturnya.
Dia pun pasrah ketika Adzra mengalami hidrosefalus dan berharap putri keduanya itu bisa segera sembuh.
“Kami berencana mengobati Adzra di Surabaya karena rumah keluarga kami dekat dengan rumah sakit,” katanya.
Dari pengakuan ibu dari bayi tersebut, diharapkan Ketua TP PKK Maluku, Widya Murad Ismail, agar keinginan orang tuanya membawa Adzra ke Surabaya menggunakan pesawat terbang, dipikirkan kembali. Karena tekanan udara di ketinggian bisa berdampak buruk pada kesehatan Adzra.
“Kalau ibu dan bapak berkenan, Adzra kita tangani di Ambon. Kita punya RSUP sudah bisa lakukan penanganan. Kalau pun keinginan ibu dan bapak mau mengobati Adzra ke Surabaya, tidak apa-apa. Hanya harus dipikirkan kembali, kalau ke sana menumpangi pesawat terbang. Mungkin lebih amannya kalau dengan kapal laut,” kata Widya.
Diamini Kadis Kesehatan, dr. Maiykal Pontoh. Menurut Pontoh, bila Adzra mau ditangani di Ambon, maka dokter ahli akan didatangkan untuk melakukan operasi.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Haulussy dr. Rita Taihutu meminta, agar lebih dulu dilakukan CT-Scan terhadap Adzra di rumah sakit di Ambon.
“Sehingga kita bisa tahu kondisi kepalanya sekarang seperti apa, termasuk paru-paru dan organ vital lainnya, sebelum dilakukan penanganan lanjut,” jelasnya.
Hidrosefalus adalah kondisi saat terjadinya penumpukan cairan berlebihan di dalam otak. Pada keadaan normal, terdapat cairan otak yang mengisi ruangan-ruangan (ventrikel) di dalam otak dalam jumlah tertentu. Namun, pada hidrosefalus, jumlah cairan otak tersebut berlebihan, sehingga menimbulkan penekanan sel-sel otak dan gangguan saraf sehingga menyebabkan kepala membesar.(S06)