AMBON, SPEKTRUM – Hal sederhana untuk melawan penyebaran wabah Virus Corona Disease 2019 (Covid-19), adalah mencuci tangan dan selalu menjaga kebersihan, anjuran ini terus disuarakan pemerintah.
Tapi sayang imbauan yang menjadi protokol pencegahan penularan virus berbahaya yang sedang melanda dunia itu akan sulit diikuti warga yang mendiami kawasan Benteng Karang Kecamatan Baguala Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Sebab di lokasi ini tidak ada pasilitas air bersih yang memadai layaknya warga Kota Ambon umumnya. Selama ini mereka mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, beruntung jika ada warga yang berkecukupan maka dia bisa membeli air itupun dengan harga yang mahal tidak seimbang dengan pendapatan mereka yang umumnya merupakan pemulung sampah.
“Warga kami rata-rata berpenghasilan dari memulung sampah,” akui kepala dusun Benteng Karang Julianus Dady kepada wartawan di Ambon, Kamis (30/4/2020).
Kawasan ini dihuni ratusan jiwa, mereka umumnya membuat bak-bak penampung air dengan ukuran yang pas-pasan, serta mengandalkan cerigen dan drum bekas untuk menampung air hujan.
Julianus mengaku, untuk menyelamatkan warga Benteng Karang dari ancaman kemarau maupun sebelum datang pandemi Covid-19, mereka sudah sering mengajukan proposal kepada pemerintah tetapi lagi-lagi mental, tidak pernah ditindaklanjuti.
“Kami dapat kabar, proposal kami sudah disetujui pemerintah pusat dan program pengadaan pasilitas air bersih telah dilelang Kementrian PUPR tahun anggaran 2020, hanya saja setelah kami lakukan komunikasi ternyata program ini kembali dibatalkan tanpa alasan yang jelas,” kata Julianus.
Mewakili warga Benteng Karang, Julianus berharap Kepala Balai Sungai Wilayah Maluku dapat mempertanggungjawabkan pembatalan pembangunan pasilitas air bersih di Benteng Karang. Jika alasan pembatalan itu karena anggarannya untuk menanganan Covid-19, maka sangat irasional.
Mestinya pembangunan pasilitas air bersih dilwiayah ini tetap dibangun, apalagi saat ini masyarakat sangat membutuhkannya untuk melawan penyebaran virus korona.
” Kita juga ingin menjaga kebersihan, tetapi pasilitas air bersih tidak disediakan pemerintah, kalau untuk menangani virus corona ya mestinya tidak dibalatkan dong,” imbuhnya. (S-06)