AMBON, SPEKTRUM – Pertama kali dalam sejarah, Kota Ambon memiliki pabrik daur ulang sampah plastik yang bertempat di Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon.
Pj. Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena resmikan Recycling Center PT. Millon Limbah Ambon (Member of RECO).
Kehadiran pabrik daur ulang sampah plastik tersebut kata Wattimena merupakan
hal yang luar biasa bagi Kota Ambon. “Karena tercatat dalam sejarah, untuk pertama kalinya, hadir pabrik daur ulang sampah plastik di Kota Ambon,” kata Wattimena di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Jumat (26/5/2023).
Menurutnya, pembangunan pabrik daur ulang ini diawali dengan kesepakatan Pemkot Ambon bersama pihak perusahaan sejak 2021 lalu.
“Dengan itu, saya tentu berterima kasih kepada pihak perusahaan, karena yang terjadi hari ini, adalah salah satu jalan keluar dalam hal penanganan sampah plastik di Kota Ambon,” kata Wattimena.
Selama ini kata Wattimena, Pemkot Ambon menggantungkan harapan dari daur ulang sampah plastik, termasuk bank sampah dan TPS3R, namun karena pasarnya berada di Surabaya dan Jakarta, maka biaya operasional yang dibutuhkan sangat tinggi.
“Akibatnya tidak maksimal dalam upaya untuk mengurangi banyaknya sampah plastik di Kota Ambon,” jelasnya.
Dengan target olahan sebanyak 250 ton material sampah plastik setiap bulan dan
ini sejalan dengan target dan apa yang menjadi upaya pengolahan sampah secara nasional, dengan adanya PP Nomor 7 tahun 2017 tentang kebijakan strategis nasional dalam pengolahan sampah rumah tangga.
Yang kemudian dijabarkan dalam Perwali Nomor 43 tahun 2018 tentang kebijakan strategi daerah dalam pengolahan sampah rumah tangga sampai tahun 2025.
“Saya optimis dengan adanya pabrik ini, akan menjadi solusi sebagai upaya penanggulangan sampah di Kota Ambon, terutama memperkuat ekosistem daur ulang sampah plastik, dan ekonomi serkuler, serta dapat mengoptimalkan pengelolaan sampah plastik sehinggantidak menjadi beban terhadap tempat pembuangan akhir milik Pemkot Ambon, di Toisapu,” tandasnya
Pabrik ini dibangun diatas lahan seluas 7.800 meter per segi, dengan luas bangunan 5.000 meter per segi, pastinya mampu menyerap tenaga kerja kurang lebih 250 orang. (*)