AMBON, SPEKTRUM – Ancaman tersbut dilontarkan oleh Abdullah Vanath dalam kampanye terbuka pasangan calon bupati dan wakil bupati SBT Rohani Vanath – Ramli Mahu (NINA-RAMAH), di desa Kwamor, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kamis (8/11/2020) pekan lalu.
Abdullah Vanath menebar ancaman akan mengembalikan sejumlah desa administratif menjadi dusun, yang dimekarkan di era kepemipinannya menjadi Bupati SBT dua periode.
Hal itu akan dilakukan jika paslon NINA-RAMAH, dari jalur independen atau perseorangan itu menangkan Pilkada 9 desember nanti. Dan bila paslon ini tidak mendapat suara yang besar di desa Kwamor dan wilayah Ukar Sengan, maka dirinya tidak segan-segan untuk menurunkan status desa Kwamor menjadi dusun.
“Untung ada 200 miliar dana desa. itu Beta yang bikin. Andaikan tidak ada dana desa, matilah semua masyarakat SBT. Yah jadi Beta mau kase ingat kamong yang ada disini! Sampai besok NINA-RAMAH jadi lalu kamong seng kasih kontribusi suara, kamong pung desa beta bisa kasi hilang akang” ancam mantan bupati SBT dua periode ini dalam orasi politiknya di Desa Kwamor.
Ia mengemukakan, Kwamor awalnya hanya berstatus dusun, namun di era kepemimpinannya dengan Sitti Umuriyah Surwaky (mantan wakil bupati SBT), mereka berhasil memekarkan Kwamor menjadi empat desa administratif.
“Kamong para kepala desa ini jangan kamong main-main dengan beta, Kamong ini tidak memenuhi syarat jadi desa. Beta yang spekulasi lalu setiap tahun komong dapa dana empat sampai lima miliar to? Beta tau biking akang jadi, dan beta tau bikin akang hilang,” ucap Vanath dengan dialeg Ambon.
Intimidasi bukan hanya ditujukan kepada para kepala desa, AV juga dengan arogan mengancam akan meleburkan beberapa kecamatan misalanya Kecamatan Pulau Panjang dan Kecamatan persiapan Ukar Sengan demi mempermulus istrinya menjadi Bupati SBT, periode 2020-2025.
“Di sini bukan beta gertak kamong, tapi di Gorom beta juga sampaikan. Di Pulau Panjang beta bilang, kamong pung kecamatan ini, beta gabung kamong dengan Kataloka. Jadi kalau sampe besok NINA-RAMAH menang, lalu kamong tidak menangkan NINA-RAMAH secara telak di sini, maka kamong pung desa beta kasih hilang. Dan kamong seng bisa gertak Beta. Beta seng pernah takut orang,” ancam Abdullah Vanath. (TIM)