AMBON, SEKTRUM – Badan Meterologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon menyebut, jumlah gempabumi susulan di wilayah Provinsi Maluku hingga hari ke-34 sebanyak 1.929 kali, dan dirasakan 215 kali.
Pemicu hingga sususlan sebanyak itu (1.929), akibat guncangan tektonik 6,8 SR (Magnitudo 6,5), yang terjadi pada Kamis 26 September, dan 5,2 SR pada 10 Oktober 2019.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Ambon Andi Azhar Rusdin menuturkan, dari update per 30 Oktober 2019, pukul 08.46 WIT menunjukan rutinitas gempa susulan kian menurun.
“Pukul 08:46 WIT atau hari ke-34, sejak 26 September sampai Rabu 30 Oktober 2019, total gempa bumi susulan di wilayah Maluku sudah sebanyak 1.929 dan dirasakan 215 kali,” ungkap Andi Azhar Rusdin, menjawab Spektrum di Ambon, Rabu, (30/10/2019).
Menurut Andi Azhar, biasanya dengan kekuatan gempa bumi skala 6,0 akan memicu terjadinya susulan semakin banyak. Gempa bumi yang terjadi di Maluku (wilayah terdampak Pulau Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah), dalam kurun waktu satu bulan lebih, telah melebihi gempa di Lombok dan Palu.
Rincian sebulan lebih gempabumi yang melanda wilayah Provinsi Maluku hingga hari ke-34 sebagai berikut;
Hari Pertama sebanyak 244 kali. Kedua 214 kali, Ketiga 139 kali, Ke-empat 102 kali, Kelima 83 kali, Keenam 95 kali, Ketujuh 61 kali, kedelapan 69 kali, Kesembilan 37 kali, Kesepuluh 61 kali. Kesebelas 56 kali.
Keduabelas 54 kali, Ketigabelas 32 kali, Keempatbelas 33 kali, Kelimabelas 78 kali, Keenambelas 69 kali, ketujuhbelas 58 kali, ke-delapanbelas 30 kali. Sembilanbelas 26 kali, Keduapuluh 35 kali. Ke-21 sebanyak 60 kali, ke-22, gempa susulan 30 kali.
Hari ke-23 sebanyak 10 kali, ke-24 sebanyak 27 kali, ke-25 sebanyak 35 kali, ke-26 sebanyak 37 kali, hari ke-27, 21 kali, hari ke-28 25 kali, ke-29 ada 20 kali, hari ke-30 sebanyak 28 kali,ke-31, 19 kali, ke-32, 19 kali, ke-33, 9 kali, dan hari ke34 ada 12 kali.
BMKG Stasiun Geofisika Ambon mengklaim, total 1.929 kali gempabumi susulan ini, semuanya tidak berpotensi tsunami. Meski begitu, gempabumi beruntun yang melanda wilayah Provinsi Maluku tersebut, tercatat telah menelan korban 41 jiwa (meninggal dunia), ribuan bangunan rusak (berat, sedang dan ringan), serta puluhan ribu bahkan ratusan ribu warga (Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah, dan Pulau Ambon), mengungsi ke dataran tinggi.
Sementara itu, Rabu, (30/10/2019), pukul 08:13 WIT atau pukul 06:13 WIB, juga terjadi gempabumi Maginitudo 4,0 SR. Lokasinya 6.62-LS-129.96 BT (125 km Utara Tepa – Kabupaten Maluku Barat Daya, 203 km Barat Larat – Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku), dengan kedalaman 10 km.
Rabu, (30/10/2019), pukul 14:44 WIT atau pukul 12:44 WIB, juga terjadi gempabumi Magnitudo 3,1 SR. Lokasinya 3.6 LS-128.37 BT (23 km Timur Laut Ambon, 29 km Selatan Kairatu -Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku), kedalaman 10 km, dirasakan di Tulehu III MMI, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Hari yang sama, gempa Magnitudo 4,3 SR juga terjadi pada pukul 19:18 WIT, lokasi 5.97-LS-128.28 BT (240 km Barat Laut Tepa-Kabupaten Maluku Barat Daya, 240 km Barat Daya Banda – Maluku Tengah),kedalaman 367 km.
Selain melaksanakan pengamatan dan pelayanan data serta informasi tentang gempabumi, BMKG Stasiun Geofisika Ambon juga mengamati dan melayani data serta informasi tanda waktu dan kelistrikan udara dalam hal ini, pengamatan dan pelayanan data serta informasi Hilal awal Blbulan Qomariah dan Gerhana, Pengamatan serta pelayanan data informasi terbit terbenam matarhari dan kejadian petir. (S-14)