Spice Islands Festival , Jejak Historis Banda Jadi Unggulan Pariwisata Maluku

AMBON, SPEKTRUM – Dinas Pariwisata Provinsi Maluku bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, merintis berbagai kegiatan untuk lebih mengembangkan pariwisata Kepulauan Banda, salah satunya dengan menggelar Spice Islands Festival (SIF) atau Festival Pulau Rempah.

Kepulauan Banda akan menjadi pusat tujuan pariwisata unggulan Maluku.  Keindahan bawah laut dan keunikan hiu martil yang ramah terhadap manusia ditambah adanya tempat  pembuangan tokoh pahlawan bangsa, Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir di masa kolonial yang kini Rumah tempat tinggal mereka menjadi museum sejarah yang kerap dikunjungi wisatawan, menambah daya tarik tersendiri. Kepulauan Banda tidak asing lagi bagi kalangan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.

Memanfaatkan peran Banda sebagai pusat Jalur Rempah dunia internasional pada abad ke 16 – 19 yang secara historis sangat penting bagi Indonesia, Spice Islands Festival akan menjadi alat promosi penting untuk menarik perhatian dunia internasional terhadap wilayah Maluku.

Pulau Banda. Sumber Foto: lifestyle.bisnis.com

Disamping tujuan untuk menjadikan wilayah Maluku sebagai destinasi wisata internasional, SIF juga bertujuan untuk mengangkat dan memberdayakan serta memperkenalkan kebudayaan masyarakat Maluku kepada masyarakat internasional. Hal ini tercermin dalam program SIF yang akan memberikan fokus kepada kesenian Maluku, baik yang ada di wilayah Maluku sendiri, maupun yang dikembangkan di luar negeri oleh masyarakat Maluku yang berdomisili di Eropa.

Untuk kesenian Maluku SIF akan menampilkan antara lain: Tarian Cakalele, Gong Sembilan dan Rebana Hadrat dari Banda Neira, Ensembel Tiup (Brass), Totobuang dan Musik Katreji dari Ambon.

Dari Belanda, para seniman Maluku yang berdomisili disana juga akan menampilkan kesenian seperti musik dan tari yang masing-masing digarap oleh Equita de Fretes -Duo Totobuang-, Tiga Batang Rumah -Trio Tifa-, Jessica Manuputty -Duo Vokal-, Maurice Rugebregt yang akan bermain solo gitar dan tarian dari Mahina Tiare.  

Melengkapi keragaman budaya di wilayah Nusantara, penampilan grup kesenian dari wilayah Maluku ini akan didukung oleh para seniman Saleum dari Aceh, Balega dari Minangkabau , Debu dari Jakarta  dan seorang pemain terompet muda asli Ambon yang tinggal di Jakarta, Jordy Waelauruw.

Direktur SIF, Franky Raden, melalui rilis yang diterima Spektrum, Rabu (11/11/2020) menyebutkan, acara SIF Sabtu , 14 November 2020 ini akan dilaksanakan offair hanya untuk rekaman video, mengingat saat ini masih dalam masa pandemi. Sedangkan tayangan on air  ditayangkan pada tanggal 21 November 2020 melalui Youtube: Lokaswara Projects dan FB: Lokaswara Festival, disamping channel sosial media Kemenparekraf: @kemenparekraf.ri dan Dinas Pariwisata Propinsi: https://www.youtube.com/channel/UCPPX-oagXu2joGFimfYW9Sw pada pukul 21:00 WIT atau pukul 19:00 WIB. (S.17).