AMBON, SPEKTRUM – Proses pentahapan pemilihan Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) untuk periode 2020-2024 berjalan sesuai ketentuan dan aturannya. Dugaan adanya percepatan pemilihan diprotes dan saling interupsi dalam pemilihan secara tertutup Senat Perguruan Tinggi Unpatti, ditepis.
Pemilihan Rektor 4 tahun ke depan digelar Jumat, 18 Oktober 2019 bertempat di gedung Student Center Unpatti Ambon. Harusnya ada 71 Senat Unpatti dan anggotanya, namun ada 1 anggota yang tidak hadir, karena sedang berada di luar negeri. Kementerian Pendidikan juga hadir yang diwakili Sekretaris Bidang Kelembagaan Kementerian Dikti, Dr. Ir. Agus Indarjo.
“Jika ada yang menilai terjadi seperti itu (kongkalikong), saya tidak melihatnya. Yang saya lihat, prosesnya berjalan sesuai prosedur dan melalui aturannya. Itu hanya pemikiran orang saja. Dipercepat pemilihan juga tidak melanggar aturan kok. Setelah penetapan 3 nama calon pada 15 Oktober 2019 dan diusulkan, kemudian dilihat dan dipelajari, maka ditentukan 18 Oktober 2019 langsung dilakukan pemilihan,” kata Agus Indarjo.
Sekretaris Bidang Kelembagaan Kementerian Dikti ini juga menjelaskan, pemilihan Rektor merupakan tugas tambahan. Tidak bertentangan juga dengan proses pelantikan Presiden di 20 Oktober 2019.
“Ada tugas-tugas yang dilakukan dan ada juga yang tidak boleh. Kapal pemilihan Rektor adalah merupakan tugas tambahan dan boleh dilakukan, sesuai aturannya,” akui Agus menjawab pertanyaan wartawan usai pemilihan Rektor Unpatti.
Dia menambahkan, mekanisme Perguruan Tinggi yang baik adalah perguruan yang mutunya terus meningkat. “Mutunya adalah, akreditasi institusi, akreditasi program studi. Sehingga dari tahun ke tahun Unpatti harus bersaing dengan perguruang tinggi lainnya. Jadi perbaiki semua persyaratan dengan mutu terbaik di perguruan tinggi ini,” tandasnya.
Selain itu, harus lakukan peningkatan SDM di Perguruan Tinggi. Misalnya tenaga dosennya, guru besarnya diperbanyak, sarana pra sarana penunjang pendidikan dan penelitian juga ditambah.
Selangkah lagi Prof. Dr. M. Marthinus Johanes Saptenno, SH, M.Hum dilantik menjadi Rektor Unpatti periode 2020-2024. Dia akan dilantik untuk kedua kalinya. Semua proses mulai dari penjaringan, penyaringan hingga mengusulkan 3 nama calon kandidat terbaik dan disampaikan ke Kementerian Dirjen Dikti.
Pemilihan Rektor dilaksanakan dalam rapat tertutup Senat Perguruan Tinggi, yang dihadiri Ketua, Sekretaris dan anggota, dan juga ketiga kandidat rektor. Ada 71 suara yang harus diberi kepada kandidat rektor yaitu, Prof. Dr. M. J. Sapteno, SH.M.Hum, Prof. Dr. P. Kakisina, S.Pd.Msi dan Prof. Dr. Ir. A. S. W. Retraubun, M.Sc.
Sempat terjadi adu argumen dan interupsi di antara anggota Senat dengan Ketua Senat PT.Unpatti, S. Nirahua yang didampingi Sekretaris Senat, Zainudin Notanubun. Namun, perdebatan dan adu argumen masih dalam kewajaran, toleran dan kekakraban.
Dari 71 orang, ada 1 anggota tidak hadir karena berada di Korea, sehingga jumlahnya berkurang menjadi 70 pemilih. Ditambah 35% suara Menteri yakni 38 suara. Secara keseluruahan, jumlah suara pemilih ada 108 suara.
Pemilih memberi 77 suara kepada M. J. Sapteno nomor urut 2, sedangkan nomor urut 3, P. Kakisina peroleh 6 suara, dan pemilih memberi nomor urut 4, A. S. W. Retraubun dengn 25 suara.
Dengan begitu, tinggal tahap berikutnya penetapan dan dilanjutkan dengan pelantikan Rektor Unpatti periode 2020-2024 oleh Kementerian Dikti terhadap M. J. Sapteno untuk kedua kalinya. (S-05)