AMBON, SPEKTRUM – Presiden Direktur PT.Wahana Lestari Investama (WLI), Karel Albert Ralahalu menuding aksi demo yang pernah dilakukan para mantan karyawan perusahaan penambakan udang di Desa Arara Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, ada rekayasa segelintir orang.
Menurutnya apa yang dituntut dan dikemukakan para pendemo atau mantan pekerja sama sekali tidak benar. “Perusahaan tetap menyiapkan pesangon bagi mereka yang sudah diberhentikan atau mengundurkan diri,” kata Karel Alberth Ralahalu kepada wartawan akhir pekan kemarin, di kantor Gubernur Maluku, Jalan Pattimura No 1 Kota Ambon.
Ia mengklaim, sebanyak 70 orang eks karyawan yang mengundurkan diri tidak mengambil uang mereka dan uang tersebut, masih disimpan perusahaan. “Kapan saja mereka mau mengambil uang milik mereka masih tersedia,” kata mantan Gubernur Maluku ini.
Sebelumnya, pihak PT WLI dinilai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), secara sepihak terhadap sejumlah karyawannya. PHK tersebut dinilai telah bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor: 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
PHK dilakukan oleh PT. WLI melalui Kepala Personalia Pury Purnama. Kurang lebih 70 karyawan yang dipecat. Terhitung Januari 2018 ada 46 orang karyawan, dan Februari 18 orang. (S-16)