AMBON, SPEKTRUM – Presiden Direktur PT Wahana Lestari Investama (WLI), Karel Alberth Ralahalu memastikan bisa mengekspor udang 800 ton udang per bulan saat perusahaan tersebut beroperasi utuh dengan tujuan eksport China.
Pernyataan ini disampaikan Karel Alberth Ralahalu (mantan Gubernur Maluku), kepada wartawan saat menemui Gubernur Maluku, Murad Ismail, Jumat (22/11/2019), di kantor Gubernur Maluku, Jalan Pattimura No 1, Kota Ambon.
Menurutnya, setelah fakum selama dua tahun, PT. WLI akan mengekspor perdana pada 6 Desember 2019. Pada ekspor perdana tersebut dijadwalkan akan dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Eddy Prabowo.
“Menteri Kelautan dan Perikanan akan berkunjung ke PT WLI di Arara pada 6 Desember mendatang,” kata Ralahalu.
Untuk itu, kata dia, pihaknya datang menemui Gubernur Maluku, Murad Ismail guna meminta kwsediaan Gubernur mendampingi Menteri KP dalam kunjungannya ke PT WLI di Pulau Seram itu.
“Mudah-mudahan dengan kunjungan tersebut ada perhatian lebih dari Pemerintah melalui Kementerian KP perusahaan karena selama ini kita telah menunjukkan kinerja yang baik untuk meningkatkan nama baik Maluku dari sektor budidaya udang,” katanya.
Mantan Gubernur Maluku periode 2004-2009 dan 2009 – 2014 ini berharap apa yang dilakukan PT WLI bisa menjadi pemicu bagi masyarakat perikanan di Indonesia.
“Karena saat ini di Arara ada temuan baru, inovasi baru dan hasilnya sangat luar biasa. Temuan ini telah dilihat staf Kementerian KP dan hasilnya akan dipanen perdana pada 6 Desember nanti,” katanya.
Ralahalu berharap agenda kunjungan Menteri KP ke Arara tidak berubah dan bisa didampingi Dirjen Budidaya.
Ralahalu menerangkan, panen udang perdana ini dilaksanakan hanya pada 3/4 lahan setelah 2 tahun fakum atau tidak beroperasi. Nanti, kata dia, pada 2020 semua lahan akan dioptimalkan pengoperasiannya.
“Kita targetkan 800 ton per bulan dengan pasaran Negeri Cina,” kata Ralahalu penuh optimis. (S-16)