AMBON, SPEKTRUM – Proyek pembangunan kampus milik Politeknik Negeri Ambon yang berlokasi di Negeri Passo Kecamatan Baguala Kota Ambon mubazir.
Pembangunan gedung dua lantai tersebut tidak difungsikan sehingga halaman gedung tersebut telah ditumbuhi ilalang. Padahal, awalnya gedung tersebut bakal digunakan sebagai bengkel dan laboratorium Jurusan Mesin.
Saat ini, beberapa bagian dari gedung tersebut telah rusak, bahkan loteng bagian luar bangunan tersebut telah jebol.
Miliaran rupiah dana pembangunan digelontorkan bagi pembangunan kampus tersebut. Bukan hanya mempersiapkan bangunan fisik, Politeknik Negeri Ambon juga telah mengirim dua tenaga pengajar ke Kanada Amerika untuk peningkatan kualitas agar bisa diterapkan di Politeknik Negeri Ambon.
Kedua tenaga pengajar yang dikirim, yakni Novi Tetelepta dan Merlin Pattikaihatu.
“Namun setelah kembali tidak ada yang bisa dibanggakan. Saat itu, Ketua Jurusan Mesin, dijabat Deddy Mairuhu yang saat ini menjabat Direktur Politeknik Negeri Ambon,” kata sumber Spektrum di Politeknik Negeri Ambon.
Bukan itu saja, tanah lokasi pembangunan kampus seluas hampir 2 hektar tersebut bermasalah.
“Lahan ini diduga kuat tak memiliki sertifikat,” kata sumber.
Sumbet menilai, Dedy Mairuhu belum memiliki kapasitas sebagai pemimpin, sebab sejak menjabat sebagai Direktur Poltek Ambon banyak masalah yang terjadi.
“Yang bersangkutan tudak mau mendengar pendapat orang lain, padahal apa yang dilakukannya sering menabrak aturan,” tegas sumber ini.
Dikatakan, banyak persoalan yang terjadi di tubuh Poltek Ambon, ada mahasiswa yang telah diwisudah dua tahun lalu hingga kini belum memperoleh ijazah.
“Info yang berkembang diluar semuanya benar, banyak hal buruk yang sengaja ditutupi di kampus ini,” tegasnya. (*)
