SPEKTRUMONLINE.COM, AMBON – Pembatalan baptisan kudus terhadap tujuh anak di Jemaat GPM Seri Klasis Pulau Ambon disesali banyak pihak.
Pengasuh Senior Sekolah Minggu GPM Jemaat Bethania Ambon, Selly Gaspersz atau yang akrab disapa oma Selly menyayangkan keputusan Pdt. Irenne Parera yang tidak mempertimbangkan perasaan tujuh anak itu.
“Bayangkan betapa sedih dan kecewanya anak-anak itu, mereka tidak seharusnya mengalami hal ini. Kegembiraan dan suka cita yang harusnya mereka nikmati berubah menjadi rasa malu dan sedih. Ibu pendeta ini tidak punya hati, dia tidak layak jadi pelayan karena tidak punya empati dan perasaan. Terlalu sombong dan egois,” kecamnya.
Sebagai pengasuh yang puluhan tahun berkecimpung dengan anak-anak, Gaspersz menilai tindakan Pdt. Irenne Parera membuat trauma pada anak-anak.
“Mereka pasti malu karena pastinya ada anak sebaya mereka yang membuly apa yang mereka alami. Ini lebih kejam dari tidak memberikan mereka makanan atau minuman. Trauma ini pasti akan tertanam dalam hati kecil mereka dan ini tidak baik untuk kesehatan mental mereka,” tegasnya.
Untuk itu oma Selly meminta Sinode GPM bersikap tegas tanpa pandang bulu.
“Pdt. Irenne Parera harus dikenakan sanksi tegas jika perlu dipecat karena menolak menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus,” tegasnya.
Sementara itu, pengurus Yayasan Sayap Bunda, Inayah Pattilekasapia meminta agar Sinode GPM mengambil langkah tegas terhadap ulah Pdt. Irenne Parera.
“Apapun alasannya, tindakan ibu Irenne Parera tidak bisa dibenarkan. Saya tidak ikut campur dalam proses tersebut karena bukan rana saya. Tapi membatalkan sesuatu secara sepihak dan mendadak dihadapan banyak orang itu sama dengan mempermalukan keluarga dan anak-anak itu. Dan ini tidak dibenarkan dalam situasi apapun,” katanya.
Sebagai aktivis, Inayah meminta agar keberadaan Irenne Parera dipertimbangkan lagi dalam petan jabatannya.
“Apa yang terjadi saat ini sangat fatal apalagi telah viral dan menjadi konsumsi jutaan orang di dunia,” harapnya. (S-16)