28.6 C
Ambon City
Selasa, 15 Oktober 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkot Luncurkan Pojok Peduli TBC

AMBON, SPEKTRUM – Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi, dengan diluncurkannya Pojok Peduli TBC di Balai Desa Negeri Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon..

“Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Gubernur Maluku untuk dukungan, perhatian, dan kepedulian bagi pemerintah dan warga Kota Ambon,” kata Wattimena, saat peluncuran Pojok Peduli TBC di Balai Desa Negeri Batu Merah, Rabu (10/05/2023)

Menurutnya, penunjukan Negeri Batu Merah sudah tepat, karena merupakan lokus penanganan TBC dan Stunting Pemkot Ambon.
“Batu merah termasuk lokus untuk penanganan TBC dan Stunting lantaran angka prevalensi pada negeri ini masih cukup banyak,” jelas Wattimena.

Data program pengendalian Tuberkulosis Kota Ambon lanjut Wattimena, menunjukkan, jumlah kasus baru TBC di Kota Ambon dalam tiga tahun terakhir cenderung meningkat.
“Pada tahun 2020 jumlah kasus baru TBC sebanyak 716 penderita, tahun 2021 ada 961 kasus dan Tahun 2022 meningkat menjadi 1.296 penderita. Sementara jumlah kematian penderita TBC pada tahun 2020, terdapat 32 kasus kematian; tahun 2021 sebanyak 23 dan Tahun 2022 tetap pada angka 23 kasus kematian,” jelasnya.

Angka ini kata Wattimena, mengindikasikan bahwa tingkat penularan TBC dalam masyarakat di Kota Ambon cukup tinggi. Karena itu harus diupayakan menekan angka kesakitan dan kematian akibat TBC agar Kota Ambon dapat mencapai target dalam eliminasi TBC di tahun 2030.
“Berdasarkan data riset kesehatan menunjukkan angka prevalensi stunting di Kota Ambon pada tahun 2021 sebanyak 28,1 persen, mengalami penurunan menjadi 21,1 persen pada tahun 2022,” kata Wattimena

Dari gambaran singkat tentang kondisi TBC dan Stunting di Kota Ambon, keberhasilan pencapaian derajat kesehatan masyarakat melalui intervensi serta eliminasi penyakit menular TBC hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, namun perlu melibatkan seluruh stakeholder baik di pusat maupun Provinsi.

Motor penggerak program ini adalah kader yang dilatih dengan pengetahuan mengenai TBC dan Stunting untuk nantinya bertugas pada pojok peduli di Balai Desa sehingga masyarakat yang datang berurusan, mendapatkan informasi dan komunikasi mengenai TBC dan Stunting,” jelasnya. (MG-17)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles