Optimalkan Daun Kayu Putih Pulau Buru Jadi Aromaterapi

NAMLEA, SPEKTRUM – Universitas Kristen Indonesia Maluku didukung Program Pengabdian Kepada Masyarakat DRTPM, Kementerian Pendididikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melakukan pelatihan diversifikasi produk dari daun kayu putih menjadi aromaterapi.

Kegiatan inj berlangsung di Namlea Pulau Buru selama tiga hari (25-27/8/2023).

Program yang diketahui Ns. Fandro A. Tasijawa, M.Kep bersama Ns. Vanny Leutualy, M.Kep dan Goldy Valendria Nivaan, M.Kom melihat potensi daun kayu putih yang dapat dilakukan diversifikasi menjadi aromaterapi, pupuk kompos, maupun pakan ternak.

Ketiga program ini untuk membantu masyarakat Pulau Buru memiliki peluang untuk meningkatkan produktivitas. Sehingga kolaborasi antara pemerintah, insan perguruan tinggi, dan masyarakat harus terus ditingkatkan untuk menciptakan berbagai pemikiran dan inovasi bagi kemajuan.

“Perguruan tinggi perlu berkolaborasi dengan masyarakat untuk mempercepat penyebarluasan inovasi dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat” ujar Fandro A. Tasijawa selaku ketua tim melalui siaran pers yang diterima Spektrum, Senin (04/08/2023).

Fandro mengatakan, program Kemendikbud-ristek di Pulau Buru sudah dilakukan selama dua tahun berturut-turut. Program ini diharapkan terus dilakukan agar mendapatkan hasil yang optimal.
“Ini tahun kedua kami melakukan inovasi di Pulau Buru. Tahun sebelumnya kami dengan tim melakukan inovasi handsanitizer berbahan dasar minyak kayu putih, sedangkan tahun ini kami melakukan tiga program,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkan bahwa pelatihan diversifikasi produk daun kayu putih ini menggunakan destilator portable yang terbuat dari kaca.

Kemudian proses destilasi ini akan menghasilkan minyak kayu putih dan dicampur beberapa ingredients supaya layak dipasarkan. Selain itu, manfaat alternatif sebagai aromaterapi sudah dikenal luas di masyarakat. Karna dengan menghirup aroma minyak kayu putih dapat menjadi terapi karena memanipulasi otak menstimulasi hormon endokrin dan saraf untuk kita lebih tenang.

“Jadi secara psikis kita lebih tenang dengan menghirup aroma minyak kayu putih,” jelasnya lagi.

Tim juga melakukan pelatihan digital marketing untuk mendorong dan memberdayakan mitra agar produk bisa dipasarkan dan dikenal secara luas.

Tim PKM UKIM 2023 berharap dengan adanya kegiatan ini dapat membantu masyarakat untuk mengolah potensi minyak kayu putih dan limbah yang tidak dipakai menjadi komoditas yang dapat bermanfaat. (*)