AMBON, SPEKTRUM– One Day Care atau perawatan satu hari merupakan program unggulan RSKD Maluku yang tidak dimiliki rumah sakit lain.
Menurut Plt Direktur RSKD, Zulkarnaini, program unggulan ini memberi rasa kepastian perawatan bagi pasien karena mereka mengetahui tidak akan berada lama di rumah sakit karena berdasarkan pengalamannya, pasien sering bertanya-tanya, berapa hari mereka harus menginap di rumah sakit untuk perawatan. Ketidakpastian ini menimbulkan rasa traumatis. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“ Rumah sakit lain di Maluku belum ada program perawatan dalam satu hari. Pasien begitu masuk rumah sakit sudah trauma duluan. Ini mau dirawat berapa hari? Kelamaan dirawat jadi Covid nanti,” ungkapnya.
One Day Care juga membantu perawatan lebih terfokus karena ditangani dokter ahli dan diawasi secara ketat oleh para perawat sehingga dalam satu hari bisa tertangani dan dapat berobat jalan.
Kata dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dengan tambahan gelar akademik dari Fellows Indonesian Heart Association (FIHA) ini, RSKD sejak Februari 2018 juga merupakan salah satu dari dua rumah sakit di Maluku yang mendapat akreditasi paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) bersama Rumah Sakit Tentara (RST) dr. Latumeten, Ambon.
Dikutip dari berbagai sumber, akreditasi paripurna adalah tingkatan penilaian tertinggi dalam kualitas layanan. Rumah sakit melakukan akreditasi untuk menjamin keselamatan pasien dan mutu pelayanannya. Penilaian akreditasi paripurna yang diberikan pemerintah ini karena telah memenuhi standar yang ditetapkan dan bentuk pengakuan karena RSKD telah memenuhi 15 hal yang disurvei dengan nilai minimal 80%.
RSKD, lanjut Zulkarnaini, juga memiliki 3 dokter spesialis Kesehatan Jiwa (psikiatri), satu Neurolog, 3 dokter spesialis Penyakit Dalam, satu dokter spesialis Rehabilitasi Medik, satu dokter spesialis Patologi Klinis, satu dokter spesialis Anak, dokter spesialis Radiologi dan 4 dokter umum.
Selain One Day Care, 3 program unggulan yang dimiliki RSKD adalah program Tumbuh Kembang, Perawatan dan Poliklinik Napza dan Perawatan Jiwa dan Non Jiwa yang dilengkapi alat penunjang seperti laboratorium, Rehab Medik, Fisioterapi dan Radiologi.
Dalam program Tumbuh Kembang Anak, RSKD melalui dokter anak dan dokter jiwa anak, orang tua bisa memeriksakan anak yang ketagihan gadget untuk diobati.
“ Kita bisa mengobati anak supaya bisa melupakan untuk memegang HP,” jelasnya.
RSKD juga dapat melakukan tes bakat anak dan mengarahkannya. Selain itu, anak dapat di tes IQ, apakah perkembangannya sesuai dengan umurnya atau tidak.
“ Anak yang hiperaktif juga bisa kita terapi,” ungkapnya.
Sejak diserahkan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah pada tahun 2001, berganti nama dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) menjadi RSKD hingga ini dan melayani untuk non jiwa.
Pergantian nama ini sekaligus untuk mengikis stigma tentang orang dengan gangguan jiwa karena penyakit jiwa sama seperti penyakit fisik lainnya yang harus diobati secara medis tanpa harus malu. (HS-17)