AMBON, SPEKTRUM – Provinsi Maluku, khususnya Kota Ambon dan sekitarnya saat ini telah memasuki musim penghujan. Dengan kondisi pemukiman yang lebih banyak tersebar di bantaran sungai, dan lereng bukit, maka bencana alam seperti tanah longsor dan banjir menjadi ancaman.
Untuk itu pemerintah diingatkan agar tidak hanya terfokus pada pandemi Covid-19, tapi juga memperhatikan bencana alam.
Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury kepada wartawan di Ambon, Selasa (07/07/2020) mengatakan, dalam beberapa kesempatan, ia bersama Gubernur Maluku, Murad Ismail, tidak hanya membicarakan masalah Covid-19 tapi juga tentang musim penghujan saat ini dan ancamannya bagi masyarakat.
“Kami berdua punya pikiran, adalah masyarakat harus waspada dengan hal-hal seperti ini. Jangan semua terfokus pada penanganan Covid tapi kita lupa pada ancaman terbesar yakni bahaya banjir dan longsoran dan sebagainya,” kata Wattimury.
Untuk itu, dirinya meminta kepada masyarakat khususnya yang tinggal di lereng gunung, bantaran sungai dan lainnya untuk selalu berjaga-jaga.
“Kita tudak tahu kapan hal ini akan berakhir karena tiap hari hujan, untuk itu kita minta agar masyarakat tetap waspada,” ingatnya.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota agar bisa lakukan pengawasan dengan baik terutama pada daerah yang rawan bencana misalnya banjir atau longsoran.
“Kami dari DPRD melalui Komisi III telah bicarakan akibat dari hujan yang menyebabkan putusnya bebetapa ruas jalan di Pulau Seram,” tambah Lucky.
“Kami telah meminta Komisi III agar segera panggil Dinas PU Maluku serta OPD terkait untuk membicarakan hal ini sebab kita tidak bisa biarkan hal ini terjadi dan merugikan masyarakat,” katanya. (S-16)