Pilkada serentak akan diikuti empat kabupaten di Maluku. Dari empat kabupaten tersebut hanya Kabupaten Buru Selatan yang tidak ada incumbent. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya dan Seram Bagian Timur petahana turut bertarung.
AMBON, SPEKTRUM – Untuk itu sesuai aturan incumbent yang ikut Pilkada, harus cuti di luar tanggungan negara. Kursi bupati akan diisi caretaker yang diusulkan Pemerintah Provinsi Maluku ke Kementerian Dalam Negeri.
Khusus untuk Maluku, Gubernur Maluku, Murad Ismail telah mengusulkan sembilan nama ke Kemendagri dan hingga saat ini belum dijawab. “Untuk Pejabat Sementara (Pjs) MBD, Aru dan SBT sudah dikirim ke Mendagri, nantinya beliau yang menentukan,” kata Gubernur Maluku, Murad Ismail kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (22/09).
Murad menegaskan, nama yang diusulkan ke Mendagri merupakan orang yang netral, tudak berhubungan dengan partai ataupun berhubungan dengan orang yang mencalonkan diri. “Pokoknya kalian percayakan kepada saya, saya tidak mempunyai kepentingan apa-apa. Yang jelas saya bantu semua kabupaten/kota,” tegas mantan Kakor Brimob Polri itu.
Kader Partai taat Azas Diselesaikan
Seluruh kader PDI Perjuangan harus tertib barisan untuk memenangkan kader yang diusung partai. “Semua kader bagus, namun jika ada kader yang ketahuan melenceng dan tidak taat azas maka diselesaikan atau dipecat dari keanggotaan partai,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku, Murad Ismail kepada wartawan di Kantor Gubetnur Maluku, Selasa (22/09).
Pernyataan Murad tersebut menjawab pertanyaan wartawan soal informasi ada kader PDI Perjuangan di Bursel, yang menjadi ketua tim pasangan yang diusung partai lain.
“Saya tahu itu orang, dulu pernah menjadi anggota DPRD Bursel, dan sempat menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan di Bursel,” tandasnya. Bahkan, latar belakang kader yang diduga berinisial SL diketahuinya secara rinci.
Dikatakan, kader tersebut awalnya menikah sama anak raja di Kabupaten Bursel, setelah itu, orang tersebut ikut ujian persamaan SMA dan kuliah. Setelah berhasil, isterinya dicerai. “Jadi bagaimana orangnya itu,” katanya.
Ia menegaskan, yang tidak sesuai Anggaran Dasar Anggara Rumah Tangga PDI Perjuangan dipecat. “Kalau tidak sesuai dengan aturan partai, partai kita selesaikan secara adat, ngapain kita pelihara, nanti lama-lama rayap makan kursi,” katanya.
Murad yang juga Gubernur Maluku ini menegaskan, hidup harus bermoral. “Hidup ini harus punya moral,” tegasnya. (S-16)