AMBON, SPEKTRUM – Sejumlah pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), mulai mengalami kelangkaan kebutuhan bahan pokok. Kelangkaan ini terjadi lantaran pemerintah MBD menutup akses masuk kapal pembawa kebutuhan pokok dari Ambon ke MBD selama masa pandemi Covid-19.
“Penutupan akses kapal dari Ambon ke MBD ini disebabkan pemerintah kabupaten kuatir jika ada oknum warga MBD dari Ambon yang ingin pulang ditengah pandemi ini bisa menggunakan kapal pengangkut kebutuhan pokok untuk sampai ke MBD,” kata Anos Yeremias anggota DPRD Maluku kepada wartawan di Kantor DPRD Maluku, Karang Panjang – Ambon, akhir pekan kemarin.
Pemkab MBD berpikir kata Yeremias, Ambon sudah zona merah. “Padahal maksud dan tujuan kita menggerakan kapal masuk ke pulau-pulau dalam rangka membantu distribusi kebutuhan pokok, tetapi kabupaten belum menerima, alhasil kapal perintis yang biasanya membawa kebutuhan poko masih stay di Pelabuhan Ambon,” jelasnya.
Pulau-pulau yang mulai mengalami kelangkaan misalnya, Pulau Wetar, Damer, Pulau Marsela, Pulau Daulor, Daula, dan Kroin.
“Pulau Damer misalnya, yang ada hanya beras, itupun stoknya sudah menipis. Disana orang mau cari gula susah, orang mau cari miwon susah, minyak kelapa susah. Begitupun di Marsela, Daulor, Daura, di Kroin itu juga sudah kesulitan kebutuhan pokok. Memang alasan kabupaten ada KM Intim Mulia, tapi kapal ini tidak terlalu besar, ini kapal perintis milik perusahaan swasta yang disubsidi pemerintah. Pemkab mau kapal dari Surabaya. Padahal disana juga zona merah,” tandas Anos.
Yeremias berharap, Pemerintah Kabupaten MBD bisa menyelesaikan masalah ini. “Masyarakat saat ini sudah mulai menggantungkan hidupnya pada hasil kebun, tetapi itupun jumlahnya tidak terlalu banyak,” katanya. (S-16)