AMBON, SPEKTRUM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku bersama TNI Angkatan Laut melepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke lima pulau terluar, terdepan dan terpencil (3T) di Provinsi Maluku.
Pelepasan dari Dermaga Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX Ambon, Jumat (20/5/2022) itu, dihadiri Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail; Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Dadi Hartanto, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, Komandan Lantamal IX Ambon Laksamana Said Latuconsina, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Bakti Artanta serta jajaran Forkopimda Provinsi Maluku lainnya.
Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 ini ditujukan ke lima daerah yang termasuk kategori 3T di Provinsi Maluku yaitu Pulau Wetar, Pulau Kisar, Pulau Damar, Pulau Babar dan Pulau Banda Ekspedisi ini dijadwalkan hingga 25 Mei 2022 mendatang, dengan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Wondama-527.
Sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia memiliki kewenangan dan tugas dalam pengelolaan uang di Indonesia. Ekspedisi ini menjadi salah satu implementasi amanat undang-undang tersebut untuk memenuhi ketersediaan uang Rupiah di daerah 3T dalam jumlah cukup dengan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan dan dalam kualitas baik serta kondisi layak edar.
Pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan lainnya yaitu Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah serta penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana dan prasarana kepada sekolah di lima wilayah yang dilalui ekspedisi tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim menyampaikan bahwa pemenuhan Rupiah hingga ke wilayah 3T ini merupakan bagian dari komitmen Bank Indonesia untuk turut menegakkan kedaulatan Republik Indonesia.
“Pada ekspedisi ini Bank Indonesia telah menyiapkan uang baru – hasil cetak sempurna sebesar lebih dari empat miliar Rupiah. Sinergi antara Bank Indonesia dengan TNI AL dalam upaya pendistribusian dan pemberian layanan penukaran maupun penarikan uang Rupiah tidak layak edar, akan menjadikan Rupiah semakin berdaulat di setiap jengkal wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ungkap Marlison.
Pada kesempatan yang sama, Asops KSAL juga turut menyampaikan bahwa ekspedisi ini merupakan yang keenam kali dari rencana sebanyak 16 kali pelaksanaan yang menyasar ke 81 pulau di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Gubernur Maluku menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada Bank Indonesia dan TNI AL atas pelaksanaan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di wilayah Maluku.
“Terima kasih kepada Bank Indonesia atas pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan uang Rupiah layak edar di masyarakat termasuk di daerah 3T, serta kepada TNI AL yang telah memberikan dukungan kepada Bank Indonesia dalam kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022,”tandas Gubernur.
Ekspedisi ini merupakan perjalanan yang tidak mudah karena luasnya wilayah perairan yang terdapat Provinsi Maluku.
Gubernur harap kegiatan ini dapat dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh masyarakat di wilayah 3T serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan kedaulatannya melalui penggunaan Rupiah di wilayah NKRI.K
Kegiatan pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat diawali dengan penyematan rompi secara simbolis oleh Gubernur Provinsi Maluku kepada perwakilan Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022.
Acara kemudian dilanjutkan dengan kunjungan perwakilan tamu undangan serta media ke dalam KRI Teluk Wondama-527 untuk mengecek kesiapan awak kapal dalam menjalankan Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini. Acara ditutup dengan pelepasan KRI secara simbolis oleh Gubernur Maluku. (MG-17)