AMBON, SPEKTRUM – Besok, Brigjen TNI (Purn) Karel Alberth Ralahalu bakal melantik Saleh Hasan Hurasan sebagai Ketua Umum DPP Hena Hetu. Hurasan terpilih pada Musyawarah Besar (Mubes) Batu Kuda, Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Pelantikan sekaligus rapat kerja akan digelar di Gedung Ashari Al Fatah Ambon, Kamis (27/7/2023).
Ketua Panitia pelantikan Ketum DPP Hena Hetu, Malik Selang mengatakan, pelantikan akan dilakukan oleh Karel Albert Ralahalu, selaku Upu Nunu Hena Hetu.
“Rencananya pelantikan Kamis, 27 Juli 2023, besok. Agenda pelantikan akan dibuka Febry Calvin Tetelepta, Deputi I Kantor Staf Kepresidenan,” kata Malik di Ambon.
Menurutnya, acara pelantikan pengurus DPP Hena Hetu akan dihadiri sejumlah tokoh, baik tokoh adat, tokoh masyarakat dan sejumlah paguyuban.”
“Intinya, pelantikan dan raker yang akan kita lakukan itu berdasarkan AD ART. Kita punya bukti hukum. Jadi biarkan masyarakat yang menilai keabsahan dari organisasi ini,” ujarnya
Ditempat yang sama, juru bicara Hena Hetu, Rauf Pellu, mengaku, ini bukan persoalan dualisme terkait dengan Hena Hetu. Namun, lebih dilihat Hena Hetu yang sah sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
“Karena terdaftar resmi di Kemenkuham, dan kita punya akta notaris jelas, kalau yang lainya kita tidak tau soal itu. negara ini, negara hukum tentu mengakui yang sudah memeliki legalitas hukum. Karena tidak mungkin negara ini melegalisir dua organisasi dengan satu nama, itu sangat tidak mungkin. Olehnya, kita akan jalankan organisasi sesuai AD ART,” paparnya
Sementara itu, Ketum DPP Hena Hetu terpilih, Saleh Hurasan menyatakan, tentu pelantikan dn raker yang akan dilakukan menimbulkan pertanyaan publik, terutama masyarakarat Jarisirah Leihitu, meliputi Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu
“Ini nanti timbul pertanyaan di publik khususnya jazirah. Sebab sejak terpilih pada tahun 2022, tapi baru akan dilantik ada Kamis besok,” katanya
Namun, lanjutnya, ini bukan tanpa sebab. Alasan penundaan pelantikan pasca Mubes di Batu Kuda, Tulehu itu, mengingat kondisi dualisme Hena Hetu.
“Kondisi ini patut dimaklumi, kita bisa menghindar karena kondisi di Jasirah itu ada dualisme (Hena Hetu-red), maka kita tidak cepat melakukan pelantikan karena pasti ada benturan-benturan, kita tidak ingin itu terjadi. Jadi kita ikuti situasi sehingga kita lakukan pelantikan ini,” tukasnya. (*)