AMBON, SPEKTRUM – Kementerian Dalam Negeri optimis target partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2020 di 270 daerah di Indonesia termasuk empat kabupaten di Provinsi Maluku, dengan persentase 77,5 persen bisa tercapai.
Agar optimisme dan target tersebut bisa dicapai, Kemendagri mekibta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk terus gencar menyampaikan pentingnya memilih meskipun dalam situasi pandemi Covid-19.
“Pilkada kali ini bukan hanya memilih pemimpin biasa tetapi pemimpin luar biasa yang dapat mengelola pemerintahan, pembangunan, masyarakat, ekonomi dan sistem kehidupan kenegaraan di tengah Covid-19,” kata Bahtiar, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, dalam Rapat Koordinasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik di Tanjungpinang, seperti dirilis Puspen Kemendagri, Selasa (17/11/2020).
Bahtiar yang juga Pjs. Gubernur Kepulauan Riau ini mengatakan, Pemerintah juga terus mensosialisasikan Pilkada sehat termasuk penerapan protokol kesehatan di semua tahapan Pilkada. Mulai dari pendaftaran, pengambilan nomor urut, kampanye hingga saat pencoblosan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Sejumlah skenario yang telah disusun Pemerintah dan Penyelenggara Pilkada untuk meyakinkan masyarakat bahwa Pilkada merupakan pesta demokrasi dan bukan ajang penyebaran Covid-19.
“Bagaimana menggerakkan Pilkada dan orang tidak tertular Covid-19, maka saya cetuskan sebuah gerakan bernama gerakan Pilkada sehat, yang saat ini telah diadopsi Kemendagri untuk diterapkan di berbagai daerah yang menyelenggarakan Pilkada,” kata Bahtiar.
Masyarakat di seluruh dunia saat ini menghadapi pandemi Covid-19 yang mengancam keselamatan jiwa dan keruntuhan ekonomi, termasuk Indonesia.
Karena itu, lanjutnya, masyarakat harus memanfaatkan Pilkada untuk memilih pemimpin hebat yang memiliki pengetahuan dan pemikiran yang luar biasa, demi membawa masyarakat keluar dari situasi sulit ini, dan menuju perubahan ekonomi yang lebih baik.
Ia juga menepis opini negatif yang mengatakan Pilkada Tahun 2020 tidak bisa dilakukan dalam situasi pandemi.
Bahtiar meminta jajaran Kesbangpol untuk menjelaskan kepada masyarakat langkah-langkah Pilkada sehat untuk dapat diadopsi dan diterapkan di daerah masing-masing sehingga Pilkada berjalan lancar dan penyebaran Covid dapat ditekan.
“Sebagai manusia yang diberikan kemampuan berpikir, kita juga mampu untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini. Pilkada tetap bisa dilakukan di tengah pandemi. Kuncinya adalah protokol kesehatan,” timpalnya.
Diketahui, empat kabupaten di Provinsi Maluku yang turut melaksanakan pilkada 9 Desember 2020 terdapat 11 pasangan calon bupati-wakil bupati.
Rinciannya, Kabupaten Seram Bagian Timur tiga pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati. Yaitu: Fachri Husni Alkatiri-Arobi Kelian, Abdul Mukti Keliobas-Idris Rumalutur, dan Rohani Vanath-Ramli Mahu (jalur independen).
Kabupaten Kepulauan Aru, dua pasangan calon yaitu dr. Johan Gonga – Muin Sogalrey versus Timotius Kaidel – Lagani Karnaka.
Kabipayen Maluku Batat Daya terdapat tiga pasangan calon yaitu:
Benyamin Thomas-Agustinus Lekwerdai Kilikily, Jhon Leunupun-Dolfina Markus (Perseorangan), dan Nikolas Kilikily-Desianus Orno.
Kabupaten Buru Selatan tiga pasangan calon Bupati-Wakil Bupati. Yaitu: Safitri Malik Soulisa-Gerson Eliaser Selsily, Hadji Ali-Zainudin Booy, dan Abdurrahman Soulisa-Elisa Ferianto Lesnusa. (S-14)