Refra : Sangat Mengkuatirkan
AMBON, SPEKTRUM – Penyebaran Covid-19 di Maluku sudah pada tahap memprihatinkan. Pasalnya, dengan jumlah jiwa 2 jutaan, yang terkonfirmasi covid-19 menyentuh angka 684 orang. Dari jumlah tersebut, 480 orang masih dirawat, 190 sembuh dan meninggal dunia 14 orang.
Menyikapi lonjakan kasus terkonfirmasi di Maluku, anggota DPRD Maluku dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mumin Refra menegaskan, dengan jumlah tersebut menggambarkan tingkat penyebaran yang sangat mengkuatirkan.
“Jumlah masyarakat kita sedikit hanya sekitar dua jutaan, kalau Maluku telah mencapai angka 684, ini suatu hal yang luar biasa dan diluar kemampuqn kita untuk memprediksi. Kami minta keoada seluruh elemen masyarakat di daerah ini agar serius mentaati protokol kesehatan,” katanya tegas.
Protokol kesehatan tersebut tambah Refra, merupakan solusi tepat dan bijak dalam upaya memutuskan mata rantai penyebaran covid-19.
“Kami harapkan seluruh pihak yang punya kewenangan menuntaskan virus ini agar bekerja maksimal dan efektif. Saya apresiasi kinerja Gugus Tugas kabupaten dan kota juga Gustu Provinsi Maluku yang telah berjuang memutuskan penyebaran virus ini,” katanya.
Tapi yang utama lanjut Refra adalah satukan langkah memutuskan mata rantai penyebaran virus ini. “Ini yang paling utama dalam mengatasi penyebaran virus ini,” tandasnya.
Refra menjelaskan, jumlah jiwa di Maluku sangat sedikit dan tersebar di seluruh pulau dengan infrastruktur kesehatan yang terbatas ditambah kondisi geografis didominasi laut.
“Saat ini seluruh transportasi laut ditutup pada kabupaten dan kota tertentu, jika terjadi sebaran virus yang ditularkan orang yang tertular maka akan sulit untuk mencari format penyelesaian yang baik. Oleh karena itu, DPRD Maluku akan mendorong agar anggaran kesehatan dinaikan dan seluruh infrastruktur rumah sakit ditingkatkan baik milik pemerintah atau swasta se Maluku,” katanya.
Tak lupa, Refra menyinggung adanya dua warga Kota Tual pelaku perjalanan dari Kota Surabaya dan Malang yang akhirnya dinyatakan terpapar covid-19.
Refra berharap para pihak yang berkepentingan untuk lakukan penelusuran jejak kedua orang ini di Kota Tual.
“Semua orang yang pernah lakukan kontak erat dengan ke dua orang tersebut harus ditracing, dan dilakukan penanganan intensif sebab ini berdampak bagi orang lain,” ingatnya.
Sedangkan, kedua orang ini yakni EM dan SLJ diharapkan segera dirujuk ke Ambon guna mendapat penanganan maksimal.
“Kami berharap, agar keduanya dirujuk ke Kota Ambon karena infrastruktur kesehatan di Kota Tual terbatas,” harapnya. (S-16)