MASOHI, SPEKTRUM – Jembatan Wai Kawanua sudah bisa diakses masyarakat dua kabuoaten yakni Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur terhitung tanggal 31 Agustus 2023, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Maluku melalui Satuan Kerja PJN Wilayah II Provinsi Maluku resmi nyatakan pengerjaan jembatan darurat telah selesai dan kini sudah bisa dilalui oleh kendaraan.
Walaupun beban kendaraan yang diperbolehkan hanya dibawah 10 ton, namun kehadiran jembaran darurat ini sangat membantu masyarakat.
Demikian disampaikan Kasatker PJN Wilayah II Provinsi Maluku, Toce Leuwol, ST.MT dalam rilisnya yang diterima Spektrum, Jumat (01/09/2023).
Dijelaskan Leuwol, Jembatan Wae Kawanua yang memiliki panjang 520 M, kini telah dibangun jembatan darurat sepanjang 240 M yang dibagi dalam 4 segmen aliran sungai kawanua.
“Jembatan darurat yang kami bangun memakai rangka baja bailey sepanjang 240 meter dengan 4 bentangan. Dan kami bersyukur hari ini sudah bisa dilewati oleh kendaraan yang menghubungkan Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur,” kata Leuwol.
Jembatan Wae Kawanua lanjut Leuwol, yang terletak di ruas jalan nasional Tehoru-Laimu ini menjadi fokus utama BPJN Maluku khususnya Satker PJN Wilayah II agar secepatnya bisa diakses oleh kendaraan dan masyarakat.
Apalagi jembatan tersebut menjadi akses utama distribusi bahan pokok masyarakat, jika tidak ditangani dengan cepat, maka masyarakat semakin kesulitan menjadi jalur alternatif yang tentunya menelan waktu dan jarak yang lebih jauh.
“BPJN Maluku melalui Satker PJN Wilayah II Provinsi Maluku sejak putusnya jembatan Wae Kawanua sudah menjadikannya sebagai fokus utama penanganan dalam bentuk pembangunan jembatan darurat. Kami tidak ingin masyarakat semakin dirugikan, untuk itu walaupun terkendala masalah cuaca namun kami bersyukur sudah bisa selesai dan diakses,” jelas Leuwol.
Hal yang sama juga disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.2 Pulau Seram, Yani Latuheru di Masohi.
Sebagai penanggung jawab di lapangan, Latuheruw bersyukur Jembatan Wae Kawanua sudah bisa dilewati kendaraan.
“Puji Tuhan hari ini jembatannya sudah bisa dilewati kendaraan, kami mengerjakannya hingga selesai selama 31 hari sejak 1 Agustus 2023. Dan itu sudah sesuai target kami itu satu bulan. Dan puji Tuhan meski sempat terkendala cuaca namun masih bisa diselesaikan sesuai target,” jelas Latuheru.
Sementara itu Kepala Kecamatan (Camat) Telutih, Irfan Rachmat yang sementara mengikuti kegiatan di Kota Masohi juga mengaku bersyukur setelah mendengar kabar bahwa Jembatan Wae Kawanua sudah bisa dilewati pada Kamis, (31/08/2023) pukul 11.00 WIT.
Dirinya atas nama seluruh masyarakat Telutih sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJN Maluku dan semua pihak yang hampir 1 bulan terus melakukan koordinasi demi akses jembatan Wae Kawanua bisa beroperasi kembali.
“Saya atas nama masyarakat Telutih mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman BPJN Maluku, BWS Maluku, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Maluku Tengah, atas koordinasi yang telah dilakukan kurang lebih 1 bulan. Akhirnya akses ke Kecematan Telutih, Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Siwalalat Kabupaten SBT akhirnya bisa dinikmati walaupun berupa Jembatan Darurat,” tutur Rachmat.
Walaupun kekuatan Jembatan darurat belum bisa dilewati oleh kendaraan diatas 10 ton, namun bagi Rachmat, dirinya sangat bersyukur dan merasa sudah maksimal untuk menjadi akses distribusi sembilan bahan pokok yang selama putusnya jembatan Wae Kawanua menjadi kendala utama bagi masyarakat di tiga kecamatan plus dua Kabupaten tersebut.
“Saya menghimbau kepada semua masyarakat di Kecamatan Telutih, dengan adanya jembatan darurat yang telah dibangun oleh BPJN Maluku ini, kita patut panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan saya nyatakan jembatan sudah bisa diakses sekarang,” Tutupnya. (*)