27.2 C
Ambon City
Sabtu, 14 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jalan Waisarissa – Kaibobu Amburadul

PIRU, SPEKTRUM – Pembangunan ruas jalan Waisarissa-Kaibobu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terkesan amburadul. Padahal pembangunan jalan tersebut menghabiskan anggaran hampir Rp 7 miliar yang bersumber dari DAK APBD.

Pekerjaan jalan tersebut dinilai dilakukan asal-asalan dan amburadul.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua SBB Bersih Bidang Investigasi dan Pengelolaan Data, Amir Rahayaan kepada wartawan di Piru, Minggu (07/08/2022)..

Seharusnya kata Amir, proyek pembangunan jalan tersebut sudah selesai pengerjaannya sesuai dengan kontrak kerja yakni 150 hari kalender.

“Tapi, setelah kita tinjau ke lapangan ternyata pengerjaannya belum selesai dan terkesan asal-asalan, pekerjaannya tidak sesuai spesifikasi dalam RAB. Jalan yang baru selesai dikerjakan sudah rusak dan berlubang dimana-mana,ini menunjukan bahwa pengerjaannya ruas jalan tersebut tidak sesuai mekanisme pekerjaan dan terkesan kontraktor mau cari untung besar,” kata Amir.

Dikatakan, jalan Waisarissa – Kaibobu sangat diharapkan lantaran pada bulan Oktober mendatang akan dilaksanakan event keagamaan lantaran Negeri Kaibobu akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP) ke 34 Angkatan Muda Protestan Maluku (AMGPM) yang pesertanya berasal dari 2 provinsi yaitu Maluku dan Maluku Utara.

“Sehingga selain mempersiapkan hal-hal menyangkut proses kegiatan tersebut, akses jalan juga menjadi salah satu sarana yang harus diperbaiki karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan menuju Desa Kaibobu,” tegas Amir.

Untuk itu, diharapkan, perhatian Dinas PU dan caretaker Bupati SBB untuk mengevaluasi kerja PPK proyek dimaksud.

“Bupati juga harus memerintahkan kontraktor untuk memperbaiki jalan tersebut,” tegasnya.

Untuk diketahui, proyek jalan Waisarissa – Kaibobu dikerjakan Anwar Patty dengan perusahaan CV Tri Setya Novalima.

Perusahaan tersebut diduga menggunakan material dalam hal ini batu yang tidak sesuai spesifikasi.

Jalan Waisarissa - Kaibobu AmburadulJika sesuai spesifikasi maka harus menggunakan perekat/aspal, kemudian disusun batu 5/7dilanjutkan dengan perekat/aspal, dan batu 2/3, kemudian perekat/aspal lanjut dengan batu 1/2, tapi ternyata yang digunakan batu 5/7 digabungkan jadi satu dengan batu 2/3 tanpa perekat/aspal.

Selain itu, batu 2/3 yang dipakai bukan batu pecah melainkan kerikil hasil ayakan atau blanding. Jika batu jenis ini digunakan maka pada saat proses pengerasan menggunakan Bomag maka akan berdampak buruk pada kualitas jalan.

Jalan sepanjang 8 km tersebut, dibangun sejak tahun 2008, sebelumnya juga bermasalah, dan diduga merugikan negara.

Bahkan proyek ini sempat dilidik Kejati Maluku era Pemerintahan Bupati SBB Jacobus Puttilehalat. (TIM)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles