AMBON, SPEKTRUM – Suhu politik diinternal PDIP Maluku semakin memanas. Saling sikut antara kader potensial partai sangat kelihatan, menggambarkan ambisi yang tak bisa dikekang.
Bahkan aroma ‘koalisi’ diam-diam kader PDIP dengan partai lainnya sengaja dibangun guna menggeser jabatan Ketua DPRD Maluku.
Sumber Spektrum di Kantor DPRD Maluku menamai koalisi bawa tangan itu sebagai ‘Gerakan 17 September’.
“Kami sudah mengetahui dan mengantongi rekaman pembicaraan mereka, tunggu waktu, kami akan membongkar koalisi terlarang antara kader PDIP itu dengan dua kader partai lain, karena tindakan tersebut telah merongrong partai,” tegas sumber ini.
Koalisi tersebut dibangun untuk menggeser posisi Lucky Wattimury dari jabatannya selaku Ketua DPRD Maluku.
Bahkan, untuk jabatan Bendahara PDIP Maluku, telah disispkan seseorang yang bukan kader PDIP.
“Kami minta DPD PDIP Maluku menyikapi persoalan ini dengan santun dan bijaksana. Jangan sampai langkah yang di tempuh mengakibatkan perpecahan di tubuh PDIP,” kata sumber ini.
Menyikapi posisi Wattimury, yang digoyang, sejumlah pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Kota Ambon, bereaksi.
Ketua PAC Baguala, Dantje Wattimury meminta agar Ketua DPD PDIP Maluku tidak mendengar sepihak namun mencermatinya bersama.
Danje Wattimury bersama Ketua PAC PDIP Sirimau dan Nusaniwe serta Leitimur Selatan dalam rilisnya menjelaskan mereka akan menerima pergantian tersebut, jika dilakukan sesuai aturan partai.
“Proses pergantian mestinya sesuai aturan main. Kami minta Ketua DPD PDIP Maluku turun tangan selesaikan persoalan ini. LW itu simbol partai. Jangan sampai partai ini hancur kedepan,” kata Daanje Wattimury dalam rilisnya yang diterima Spektrum, Senin (03/10/2022)..
Daanje mengaku mengikuti pemberitaan di sejumlah media kalau Lucky Wattimury akan diganti.
“Kami menilai ada upaya menjatuhkan beliau dari posisinya sebagai ketua dewan dan bendahara. Ini tidak rasional,” katanya.
Mestinya, jika ada persoalan internal, elit partai duduk bersama menyelesaikan persoalan yang terjadi.
”Kami lihat ada cara-cara kotor yang menabrak aturan partai ingin menjatuhkan Wattimury. Kami minta Ketua DPD PDIP Maluku, Murad Ismail turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Apalagi, kami dapat informasi Pak Murad tidak tahu persoalan ini,” lata Daanje.
Selain itu, mereka menilai usulan pergantian Wattimury dilakukan sepihak.
“Tapi kami lihat usulan pergantian ini sepihak dan tidak lewat mekanisme partai. Paling tidak pimpinan partai diminta keterangan atau selesaikan secara baik. Lucky Wattimury dalam konteks berorganisasi, tidak pernah lakukan sesuatu yang menciderai partai,” katanya.
Mereka kuatir, jika Wattimury diganti akan berpengaruh pada perolehan suara partai di Maluku dan khususnya di Kota Ambon.
“Toh, kalau benar ada pergantian Ketua DPRD Maluku juga posisi bendahara, akan mempengaruhi suara partai apalagi, Wattimury merupakan simbol PDIP Maluku,” kata Danje.
Sementara itu, Bendahara PAC Leitimur Selatan, Semi Salamena menambahkan, Lucky Wattimury adalah senior partai yang sangat merakyat di Maluku dan khususnya di Kota Ambon. Dia menilai, meski ada persoalan pribadi, namun tidak mencederai partai ditengah masyarakat.
“Jika ada masalah sebaiknya diselesaikan, jangan campur aduk masalah pribadi dengan organisasi,” tegasnya. (TIM)