AMBON, SPEKTRUM – Pihak keluarga dari Almarhum Iptu. Laurens Tenine meyakini, bahwa sakit hingga meninggalnya Komandan Kompi 4 Brimob Polda Maluku itu karena suntikan vaksin AstraZeneca.
Salah satu kerabat (adik kandung) dari Almarhum Iptu. TL, saat dihubungi Spektrum, via telepon seluler, baru-baru ini mengatakan, sebelum divaksin, Almarhum TL diketahui dalam kondisi sehat dan baik-baik saja, tanpa ada keluhan apapun.
“Pandangan kami sebagai keluarga, (Alm. LT) meninggal bukan karena covid. Itu karena vaksin,”ujar Manus Tenine.
Dia mengungkapkan, bahwa saat meninggal, tubuh Almarhum mengalami kebiruan layaknya orang yang keracunan.
“Beliau saat meninggal itu (tubuh Alm) ada tanda-tanda biru, jadi itu kena racun yang diduga dari vaksin. Karena sebelum vaksin, Almarhum dalam kondisi sehat. Setelah vaksin kakak (Alm LT) kemudian rasa lemas dan ngantuk. Jadi bukan corona,”tandasnya.
Hanya saja, sebagai rakyat biasa, selaku keluarga tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi harus melawan Pemerintah.
“Saat ini kita hanya bisa terima dengan lapang dada, kita serahkan buat Tuhan,”tuturnya dengan nada sedih.
Dia menambahkan, Almarhum merupakan anak tertua dari 6 (enam) bersaudarah.
Selain itu, Alm. Merupakan tulang pungung dalam keluarga.
“Alm. Itu anak yang paling tua dari 6 bersaudara,”katanya.
Untuk diketahui, Almarhum sebelumnya pada 30 Maret 2021, mengikuti vaksin massal yang berlangsung di Lapangan Tahapary, Tantui, Ambon.
Pasca divaksin Almarhum kemudian mengalami meriang, sesak napas hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Namun berdasarkan informasi, Almarhum kabarnya telah menghebuskan napas terakhirnya dikediaman, sebelumnya akhirnya dilarikan ke RSB untuk memastikan bahwa Almarhum telah meninggal dunia.
Anehnya, terhadap jenazah Almarhum kemudian dilakukan swab test dan dinyatakan positif covid-19.
Dan terhadap 16 personil Brimob dan 4 anggota keluarga Almarhum yang ditracking, hanya 1 (satu) personil yang bisa dibilang tidak terlaku kontak langsung dengan Almarhum yang dinyatakan positif corona.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa diagnosa terakhir Almarhum meninggal karena hipertensi dan bukan corona seperti yang disampaikan pihak Kepolisian, baik Polda Maluku, hingga Mabes Polri, bahkan tim Gugus Provinsi Maluku. (HS-19)