AMBON, SPEKTRUM – Proyek pembangunan Bendungan Way Apu di Pulau Buru terus dilakukan percepatan. Sebab, pembangunan mega proyek tersebut sempat terhenti dua tahun dikarenakan masalah pembebasan lahan.
“Peran pak Gubernur sangat besar, terutama dalam upaya pembebasan lahan,” Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Marva Ibnu, kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Senin (16/11/2020).
Menurut Marva, progres pekerjaan Bendungan Way Apu yang dianggarkan pada APBN sebesar Rp2,2 Triliun berjalan lancar karena hubungan kerjasama yang baik antara Pemerintah Provinsi Maluku dan kabupaten, sehingga tidak ada hambatan signifikan.
“Pak Gubernur banyak membantu. Bahkan setelah rapat, saya juga sudah melaporkan kepada Sekda terhadap proses pembebasan lahan yang telah dilakukan,” katanya.
Setelah selesai dilakukan pembebasan lahan, pihaknya bisa bekerja dengan leluasa. “Dipastikan hingga akhir tahun 2020 terjadi penambahan progres kerja rata-rata 10 persen,” kata dia penuh optimis.
Ia menjelaskan, kontrak kerja proyek pembangunan Bendungan Way Apu sampai tahun 2022, tapi ada tuntutan dari kontraktor, karena kehilangan dua tahun, maka dilakukan percepatan.
“Tapi kompensasinya musti dengan penambahan waktu, tetapi tidak menambah anggaran,” jelasnya.
Dikatakan, hingga kini, progres pembangunan bendungan yang masuk dalam proyek strategis nasional telah mencapai 11 persen.
“Bendungan Way Apu dalam progres bagus, karena setelah pembayaran santunan pada tanggal 12 Agustus, kita sudah progres dua bulan terakhir ini sekitar 11 persen,”ucapnya.
Saat ini, tahapan pekerjaan, adalah pembangunan terowongan sepanjang 400 meter, untuk pengalihan aliran sungai.
“Karena jika tidak dialihkan, maka kita tidak bisa buat bendungan. Baru dilanjutkan dengan penggalian sky way,” jelasnya. (S-16)