JAKARTA, SPEKTRUM – DPRD Kota Ambon akan berlakukan sistem input Pokok Pikiran (Pokir) secara elektronik atau E_Pokir. Gambaran itu diperoleh setelah mengikuti Bimtek yang digelar oleh BPSDM Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), dengan melibatkan seluruh Anggota DPRD Kota Ambon.
Usai mengikuti Bimtek tentang penyusunana E_Pokir dalam rangka penyusunan APBD TA 2022 dan tentang manajemen reses, serta pengembangan smart city untuk pelayanan publik di Kota Ambon, yang berlangsung selama dua hari, yakni Senin-Selasa (15-16/3/2021), Wakil Ketua DPRD Kota Ambon yang juga koorinator dalam rombongan Bimtek, Gerald Mailoa, kepada Spektrum, di Jakarta, kemarin menjelaskan, bahwa untuk mengoptimalisasi reses dan pokok pikiran (Pokir) DPRD, maka DPRD Kota Ambon akan menerapkan sistem input Pokir secara elektronik atau E_Pokir.Menurutnya, konsepsi Pokir DPRD tentang penelaahan kajian permasalahan pembangunan daerah yang diperoleh dari DPRD berdasarkan hasil rapat bersama DPRD itu sendiri, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses dan sebagainya, harus ada kemajuan dengan penerapan E_Pokir dimaksud. Pasalnya, dengan penerapan E_Pokir, seluruh aspirasi yang diserap oleh masing-masing Anggota melalui reses atau rapat lainnya, akan lebih terakomodir. Mengingat sistem tersebut, tidak dapat diinterfensi oleh Pemerintah Kota atau pihak lainnya.
“Jadi jika sistem ini diberlakukan, apa yang jadi kebutuhan masyarakat yang diserap dalam reses, dan apa yang menjadi pokok-pokok pikiran masing-masing Anggota DPRD, itu bisa langsung diinput. Dan itu terhubung langsung dengan pusat, khususnya, Kementrian Dalam Negeri. Jadi tidak ada yang bisa interfensi,”jelas Mailoa.
Dikatakan, bahwa dengan penerapan sistem E_Pokir nanti, masing-masing Anggota DPRD akan sangat dikuatkan, karena dengan sendirinya dapat mengakomodir penyerapan aspirasi maupun hasil Musrembang dan hasil rapat lainnya secara langsung tanpa diutak-atik oleh pihak manapun.
“Sistem ini sebelumnya sudah diperkenalkan ke masyarakat dalam kegiatan-kegiatan Musrembang. Jadi sudah dapat dipahami sebelum nantinya diterapkan,”ujarnya.
Demikian juga dengan smart city, yang mana itu juga berkaitan dengan visi-misi Wali kota dan Wakil Wali kota Ambon dalam membangun Kota Ambon menjadi kota cerdas. “Pertumbuhan suatu daerah juga akan dilihat dari perkembangan teknologinya. Jadi ini nanti akan ditindaklanjut dengan eksekutif setelah kembali,”ujarnya. (HS-19)