PIRU, SPEKTRUM – Perbaikan rumah dan bangunan yang rusak dan hancur akibat gempa bumi yang terjadi 26 September 2019, akan segera selesai diperbaiki pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), bulan Desember 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Plt Kaban BPBD) Kabupaten SBB, Mansyur Tuharea, di ruang kerjanya, Senin (19/10/2020).
Menurut Tuharea, di SBB ada sekitar 1000-an rumah dan bangunan yang rusak ringan, sedang maupun rusak berat. Terbanyak di Kecamatan Kairatu dan Kamarian.
“Kaibobo, empat rumah. Kamal sekitar sembilan rumah. Kelapa Dua ada sekitar sembilan rumah juga,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah memfasilitasi pembentukan Kelompok Penerima Bantuan (KPB) dan juga Tim Pemantau Masyarakat untuk memantau pelaksanaan dan pertanggungjawaban penggunaan material bangunan.
Namun dirinya mengaku belum mengetahui keberadaan fasilitator karena belum ada fasilitator yang melaporkan diri. Pembentukan KPB, kata Tuharea difasilitasi oleh tim yang terdiri dari Babinsa, Babinkamtibmas, kepala desa, kepala dusun dan tokoh masyarakat setempat.
Pengajuan material bangunan untuk memperbaiki rumah dan bangunan yang rusak, menurutnya baru bisa dilakukan setelah anggota kelompok membuat rencana anggaran dan biaya sesuai kriteria tingkat kerusakan, dengan nilai material tidak lebih dari Rp.10 juta untuk kerusakan ringan. Rp.25 juta untuk rusak sedang dan Rp.50 juta untuk rusak parah. Setelah bangunan selesai, kata Tuharea, Ketua KPB mengumpulkan laporan pertanggungjawaban dari seluruh anggota kelompok untuk diserahkan ke kabupaten. (S.17).
