AMBON, SPEKTRUM – Hasil uji swab lanjutan melalui metode polymerase chain reaction (PCR), telah diterima Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid-19 provinsi Maluku. Dari delapan sampel yang dikirim awal, hasilnya lima orang dinyatakan negatif.
Hal ini disampaikan Biro Humas dan Protokol Setda Maluku dalam rilisnya yang diterima Spektrum, Minggu (10/05) malam.
Berdasarkan hasil swab itu, lima orang yang negatif masing-masing pasien 15 HB (Ambon), pasien 16 SB (Bursel), pasien 17 Ah M (Buru), pasien 19 R (ABK), pasien 21 HA (Ambon).
Ketua pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang menjelaskan, selain 8 pasien yang hasil swab sudah diterima, pula 8 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan negatif.
Para pasien ini akan menjalani uji swab sebanyak dua kali untuk memastikan mereka telah sembuh dari Covid-19. “Jadi dari 40-an sampel pasien yang diuji baru 16 orang yang terkonfirmasi hasilnya,” ungkapnya.
Jenguk Pasien
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Minggu (10/5), menjenguk pasien Covid-19 yang sementara menjalani masa karantina di BPSDM Maluku dan LPMP Maluku.
Tim Gustu Covid-19 Maluku diwakili Ketua Pelaksana Harian Gustu Covud-19 Maluku, Kasrul Selang, Wakil Ketua III, Irjen Pol. Baharuddin Djafar (Kapolda Maluku), didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr. Meykael Pontoh.
Tim Gustu Covid-19 Maluku ini pun meninjau kelengkapan RSUP dr. Leimena seperti ruang isolasi, ventilator, tempat tidur dan lainnya di RSUP dr. Johannes Leimena Ambon. Saat ini, RSUP yang berlokasi di kawasan Wailela tersebut sudah bisa difungsikan untuk menangani pasien Covid-19.
“Kita melihat kecenderungan semakin mulai bertambahnya warga yang terdampak Covid-19. Kami datang ke RSUP ini, untuk melihat bagaimana nanti kalau ada yang harus dirawat disini,” Wakil Ketua III Gustu Covid-19 Maluku, Irjen Pol. Baharuddin Djafar.
Mengenai fasilitas kesehatan RSUP dr. Johannes Leimena Ambon, Direktur Utama RSUP Celestinus Munthe mengatakan, untuk menerima pasien positif Covid-19, pihaknya telah menyediakan tempat tidur juga peralatan penunjang lainnya.
Misalnya dalam perhitungan terjadi puncak pandemi, pihaknya bakal membutuhkan sekurangnya 25 ventilator. Saat ini ventilator yang telah tersedia sebanyak 21 unit.
“Semoga puncak pandemi tidak terjadi, sehingga alat-alat ini tidak perlu digunakan. Sementara untuk penanganan Covid-19, rumah sakit ini sudah bisa digunakan sekarang,” ujarnya.
Setelah mengunjungi RSUP. dr. Leimena, rombongan juga mengunjungi dan berbincang dengan beberapa pasien, diantaranya Husni (50).
Warga asal Waihaong, Ambon, ini mengaku, sejak menjalani perawatan selama 20 hari lebih di RST Ambon, dan kurang lebih 10 hari di BPSDM Maluku, dirinya selalu mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh tim dokter. “Jadi, sekitar hampir 40 hari saya dirawat,” kata Husni.
Pasien lainnya yang sedang menjalani perawatan di LPMP Maluku, Rustam Sabar (41) mengatakan, dirinya ingin mengetahui secepatnya hasil pemeriksaan swab. Sebab dalam cuaca dingin seperti ini, daya tahan tubuhnya sering menurun sehingga sering mengalami flu.
“Bila lama, kami juga resah, sebab saya sudah 12 hari di LPMP. Bawaan sering flu, bila cuaca dingin,” katanya.
Usai menjenguk para pasien, mewakili Gustu Provinsi Maluku, Baharuddin Djafar mengatakan, kunjungan ini selain ingin berbincang langsung dengan para pasien.
Sebelum pihaknya menyambangi BPSDM dan LPMP Maluku untuk menjenguk pasien Covid-19. Dia mengaku, beberapa pasien sudah mulai membaik kondisi kesehatannya.
Ia berharap, para pasien yang sembuh saat kembali ke masyarakat nantinya, perlu menyampaikan bahwa Gustu selama ini telah bekerja untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan perorangan atau pribadi. “Ini perlu ada kesadaran bersama. Tidak mungkin kami atasi secara parsial,” lanjutnya jenderal polisi bintang dua ini.
Pihaknya akan meminta Gustu Kota Ambon, untuk mengarahkan pasien sembuh melakukan karantina secara mandiri, sekembalinya ke rumah. Pasien akan didampingi tokoh masyarakat setempat, untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat perihal tata cara menghadapi pandemi ini.
“Sehingga masyarakat juga merasa, oh iya, apa yang dilaksanakan pemerintah selama ini untuk kepentingan bersama,” ujarnya. (S-16/S-01)