Dade Ciptakan Politik tak Beretika

AMBON, SPEKTRUM – Yusri AK “Dade” Mahedar dan partai Golkar, dinilai menciptakan proses politik yang tidak beretika.

Collin Leppuy, Aktivis Molucass Democratization Watch (MDW) berasumsi, dari sisi etika politik, Dade, mestinya tahu, ada aturan yang tidak tertulis, yang justru lebih mengikat. Sehingga dalam hal apapun, asas praduga harusnya di kedepankan.

“Dengan itu bagi saya, hal-hal yang mestinya menjadi konsumsi internal, mestinya disampaikan dengan cara yang lebih beretika. Meskipun, menurut dia (Mahedar) atau Golkar, adalah fakta. Karena apapun yang terjadi, Gubernur adalah kepala daerah. Apalagi disinggung juga soal peristiwa 2018, saya kira itu moment yang sudah selesai dan Mudar Ismail telah ditetapkan sebagai Gubernur,”tutur Collin Leppuy kepada Spektrum, kemarin.

Aktivis pro demokrasi dan politik itu mengatakan, dalam tingkatan tertentu, harus ada etika, untuk menempatkan seseorang dalam konteks yang lebih positif.

Walapun saat ini, ada situasi jelang Pilkada di empat Kabupaten, yang diketahui memang, bahwa PDIP dan Golkar berbeda pilihan. Tetapi mestinya, selaku politisi, Mahedar memikirkan soal konteks etika politik yang saling menjunjung dan menghargai.

Baca Juga: Fitnah Murad, Dade Mahedar Dipolisikan PDIP

“Dilain sisi, juga mendudukan, bahwa Gubernur, adalah orang tua bagi kita semua. Jadi ada besik-besik moralitas yang harus dijunjung. Karena mestinya juga dipikirkan bahwa, politik tidak berakhir pada momentum Pilkada hari ini. Mungkin saja ada saat yang mungkin saja akan ada ikatan politik yang kemudian akan dibangun kedepannya,”ujarnya.

Sehingga menurut Lepuy, Mahedar selaku politisi Golkar, mestinya beretika dalam memberikan pernyataan. Karena saat siapapun berkomunikasi dengan orang, dan siapapun itu, etika tentu akan dikedepankan. Apalagi ini menyangkut seorang pemimpin daerah.

Baca Juga: Kapolres SBT Polisikan Mahedar

Saat ini, proses hukum sedang berjalan, dan biar itu terproses sampai pada keputusan hukum tetap.

“Hari ini proses hukum sedang berjalan dan kita fokus pada soal moral dan etika. Tapi pada dasarnya, jika saat itu saya diserang seperti itu, sayapun akan mengambil langkah-langkah yang sama seperti yang dilakukan tiga pihak tersebut. Dengan itu, Yusri dalam memberikan pernyataan publik dalam level apapun, baik rapat internal atau bahkan komunikasi dengan siapapun, mestinya lebih beretika,”tandasnya. (S-01)