MASOHI, SPEKTRUM – Aparat penegak hukum diminta mengusut tuntas pembangunan talud penahan ombak di Desa Karlutu Kara Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah lantaran baru selesai dikerjakan pada tahun 2019 kini rusak parah.
Permintaan tersebut diungkapkan salah satu warga pesisir Desa Karlutu Kara, Hasan Ibrahim kepada Spektrum, Kamis (23/09/2021).
Hasan menduga pembangunan talud tersebut tanpa didahului penggalian (koofor) yang dalam.
“Kemungkinan mereka yang menggali dasar yang tidak terlalu dalam, sehingga pada saat diterpa ombak besar, talud langsung ambruk tidak kuat menahan beban,” katanya.
Hasan meminta agar kerusskan talud segera diusut tuntas pihak terkait karena bisa dipastikan ada kerugian negara pada pekerjaan tersebut.
“Kami berharap, aparat penegak hukum bisa mengusut tuntas kerusakan talud ini, karena kami menduga ada kerugian negara,” katanya.
Untuk diketahui, talud penahan ombak di Desa Karlutu Kara merupakan proyek milik Dinas PU Kabupaten Maluku Tengah, dengan alokasi anggaran APBD Malteng tahun 2018/2019 senilai ratusan juta rupiah.
Proyek talud milik Dinas PU Kabupaten Maluku Tengah ini dikerjakan pihak ketiga yakni Sonny bos Toko Dua saudara Masohi.
PPK proyek tersebut, Sarbun Tuankotta ketika dikonfirmasi Spektrum mengaku belum menerima informasi tersebut.
“Saya belum menerima informasi tentang hal itu,” kata Kabid SDA Dinas PU Malteng itu.
Menurutnya, jika betul terjadi kerusakan talud tersebut kemungkinan lantaran tingginya ombak dan gelombang laut.
“Akhir-akhir ini terjadi ombak yang begitu besar, tapi memamg saya belum tahu info ini,” katanya lagi.
Dikatakan, selain kondisi alam saat ini, tahun lalu juga terjadi cuaca ekstrim, ombak besar dan lainnya.
“Bukan hanya di Karlutu tapi hampir semua tempat di Maluku Tengah terjadi kondiai ekstrim seperti gelombang dan ombak besar,” tegasnya. (Tim)