AMBON, SPEKTRUM – Meluapnya air Sungai Wai Sakula di Negeri Laha Kecamatan Teluk Kota Ambon, diduga akibat ulah empat perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Maluku, Johan Lewerissa meradang.
Bahkan, Lewerissa menginstruksikan agar keempat perusahaan tersebut dipanggil.
“Saya instruksikan agar komisi memanggil para pengusaha yang beroperasi di sana, kita lihat izinnya, apakah pekerjaan yang dilakukan sesuai atau tidak, jika tidak maka kita akan mendesak Pemda Maluku untuk bersikap tegas, jika perlu izin perusahaan tersebut dicabut,” tegasnya saat dihubungi Spektrum semalam.
Dikatakan, meluapnya sungai Wai Sakula cukup mengkuatirkan karena sungai tersebut berada pada objek vital daerah maupun nasional yakni Bandara Internasional Pattimura.
“Kita akan lakukan rapat selain dengan perusahaan galian C yang beroperasi di kawasan tersebut juga dengan Dinas ESDM Provinsi Maluku, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku juga Balai Wilayah Sungai Maluku,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku, Tenny Oersepuny kepada wartawan juga mengakui jika pihaknya akan mengundang pengusaha galian C yang beroperasi di kawasan itu juga
Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi Maluku dan instansi lainnya yang beroperasi di sana.
“Ini sesuai instruksi Ketua Komisi II,” katanya.
Oersipuny mengaku, pihaknya telah menerima informasi jika penyebab air di sungai Wai Sakula meluap karena galian C.
”Memang sudah beredar kalau air meluap di daerah itu karena galian C,” kata Oerseipuny.
Untuk itu, kata politisi Partai Hanura dari daerah pemilihan Kota Tual, Maluku Tenggara, dan Kepulauan Aru itu, pihaknya sepakat undangan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku dan perusahaan yang melakukan galian C di sungai itu.
”Kami agendakan Senin depan kita undang Dinas Lingkungan Hidup dan perusahaan yang beroperasi disitu. Kalau anggota Komisi berharap lebih cepat lebih baik kita segera undang pihak terkait,” terangnya.
Dia mengaku, pihaknya mengundang Dinas Lingkungan Hidup dan pihak perusahaan.
”Kita pertanyakan analisis dampak lingkungan dan alasan perusahan melakukan aktivitas galian C di sungai itu,”paparnya.
Sekedar tahu, curah hujan dengan intensitas tinggi, Selasa (26/7/2022) mengakibatkan air di sungai Wai Sakula, meluap. Akibatnya, Air luapan menutupi akses jalan utama dari Desa Hattu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah ke Kota Ambon dan sebaliknya, tertutup sementara. (Tim)