Bangun Kerukunan Umat Beragama, ini Konsep Tiga “Tungku” Kakanwil Kemenag

BULA, SPEKTRUM – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Maluku, Jamaludin Bugis, menggagas konsep tiga “tungku” atau tiang penopang/penyangga menjadi kunci dalam membangun serta menciptakan suatu kehidupan kerukunan umat beragama yang harmonis di Maluku, khususnya di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku.

Konsep ini disampaikannya dalam agenda silaturahmi bersama tokoh agama di Kabupaten berjuluk Ita Wotu Nusa itu. Silaturahmi berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten SBT, kemarin, turut dihadiri Pejabat Sementara Bupati Kabupaten SBT, Hadi Sulaiman.

Kakanwil Kemenag menyebut, ada tiga “tungku” atau penyangga dalam mewujdukan pembangunan kerukunan umat beragama di Maluku. Yaitu; peran pemerintah daerah, tokoh agama, dan pelestarian budaya atau nilai-nilai adat istiadat.

Ia menjelaskan, tiga elemen ini harus bersinergi dengan baik. Sama-sama saling menunjang, tidak bisa dipisahkan. Pemerintah, tokoh agama, dan adat, menjadi kunci untuk utama membangun harmonisasi kerukunan antar umat beragama di tengah masyarakat.

Kakanwil berujar, masyarakat SBT memiliki kemampuan membangun peradaban hidup dengan iklim persaudaraan terkhususnya bagi umat muslim yang hidup untuk menjadikan kabupaten ladang minyak fanbgas itu, sebagai wilayah Rahmatan Lil Alamin. Di mana umat beragama memiliki kemampuan untuk merangkul atau mengayomi antara sesama di tengah perbedaan.

Menurutnya, akhir-akhir ini mudah terjadi gesekan secara nasional pasca kedatangan Imam Besar Habib Rizik Shihab di Jakarta. Kondisi itu diskapi sejumlah eleman masyarakat yang mengatasnamakan masyarakat Maluku. Gerakan yang dibangun kelompok ini tidak mewakili representase masyarakat Maluku secara kolektif.

Kakanwil menyatakan, untuk mencegah agar informasi tersebut tidak bias dan mengganggu instabilitas kerukunan antar umat beragama di Maluku, maka Gubernur Maluku, Murad Ismail, bersama para tokoh agama dan pimpinan organisasi keagamaan di Maluku, telah mengeluarkan sikap tegas menindaklanjuti peristiwa tersebut.

“Apa yang dilakukan Gubernur Maluku, sebagi bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Maluku untuk menjaga harmonisasi kerukunan antar umat bergama di Maluku, ini perlu kita dukung, khususnya lagi masyarakat di kabupaten SBT,” anjurnya.

Kesempatan yang sama, Pejabat Sementara Bupati Kabupaten SBT, Sulaiman, mengatakan seluruh elemen masyarakat di SBT turut memberikan andil bagi kemajuan pembangunan di wilayah Ini.

Silaturrahmi ini menjadi wadah yang sangat efektif antara pemerintah, dan tokoh agama untuk menghadirkan suasana yang sejuk dan damai di Kabupaten SBT, yang akan melaksanakan Pilkada pada 9 Desember 2020.

“Silaturrahmi ini akan menjadi penyejuk bagi masyarakat,” tutur Hadi Sulaiman.

Ia berharap, pilkada khsusunya di kabupaten SBT dapat berjalan dengan aman dan damai serta menghasilkan demokrasi berkualitas, melahirkan pemimpin terbaik untuk membawa kemajuan, dan perubahan pembangunan di Kabupaten Ita Wotu Nusa tersebut.

Turut bersama dalam silaturrhami ini, Plt. Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Yasir Rumadaul, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten SBT, Moksen Mahu, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Maluku, H. Yamis, Pembimas Hindu, Kanwil Kemenag Maluku, Sukardi Rianto, Kepala Subbag Umum dan Humas Kanwil Kemenag Provinsi Maluku, Abd Karim Rahantan, Kasubbag Perencanaan, Kanwil Kemenag Maluku, H. M. Jen Tepinalan, Kasubbag Keungan dan BMN, Kanwil Kemenag Provinsi Maluku, Faujia Laitua, dan seluruh ASN di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten SBT. (S-13)