BULA, SPEKTRUM – Proses serah terima jabatan atau sertijab antara Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Seram Bagian Timur Hadi Sulaiman ke Abdul Mukti Keliobas berlangsung dramatis. Etika pun ditabrak Mukti Keliobas alias MK, dan ratusan massanya.
Sikap arogansi dipertontonkan Abdul Mukti Keliobas, Sabtu (5/12/2020). Tampak Mukti tak sabar untuk kembali menduduki kursi bupati SBT, setelah nonaktif karena ikut mencalonkan diri di Pilkada serentak 2020. Mukti terkesan bertindak di luar batas.
Pantauan media ini, Abdul Mukti Keliobas nekat memboyong massa datang mengepung pendopo Bupati SBT di Bula, Sabtu (05/12/2020). Proses sertijab dibarengi dengan aksi pengusiran Pjs Bupati Hadi Sulaiman dari rumah dinas Bupati SBT itu.
Padahal setiap serah terima jabatan di lingkungan pemerintahan tingkat manapun, ada prosedur tetap alias protap yang mesti dijalankan. Sebab agenda serah terima jabatan itu telah dijadwalkan protokoler.
Lucunya, Mukti tidak menaati mekanisme tersebut. Sertijab dilakukan secara paksa dan dibarengi dengan aksi pengusiran Pjs Bupati SBT Hadi Sulaiman, dilakukan massa MK.
Bupati nonaktif Abdul Mukti Keliobas mengutus sekitar 200 orang itu datang ke rumah dinas (pendopo bupati) di Bula, Ibukota Kabupaten SBT, untuk mengeluarkan Pjs Bupati SBT, Hadi Sulaiman.
Kronologis singkatnnya, kurang lebih pukul 10.00 WIT, Pjs Bupati Hadi Sulaiman bersama Forkopimda SBT dan Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Moh. Saleh Thio, telah berkumpul di pendopo Bupati.
Selanjutnya, sekira pukul 10.30 WIT, Abdul Mukti Keliobas datang dengan diantar massa kurang lebih 200 orang, notabene adalah para pendukungnya.
Mereka kemudian mengepung pendopo dan dibarengi dengan aksi penghadangan kayu di tempat pelaksanaan acara serah terima jabatan.
Rombongan Pjs Bupati Hadi Sulaiman bersama Forkopimda dan Staf Ahli Gubernur menuju tempat acara. Dalam perjalanan menuju arwna sertijab, sudah diiringi teriakan hujatan dan makian kepada Pjs dari massa Abdul Mukti Keliobas.
Salah satu oknum yang gabung dalam massa itu yang dikenal oleh Sekretaris Pribadi (Sespri) Pjs Hadi Sulaiman, adalah Muzni Ibnu Rumata.
Sikap tak terpuji ditunjukan massa. dalam acara prosesi sertijab itu. Mereka mengantar Muktivtapi dibarengi dengan teriakan serta cemoohan terhadap Pjs Bupati.
“Kaluar sudah yang pung barang su datang (Abdul Mukti Keliobas)” teriak massa Abdul Mukti Keloobas terhadap Pjs Bupati Hadi Sulaiman.
Pada saat acara sertijab berlangsung pun, Abdul Mukti Keliobas sempat menyindir sinis Pjs Bupati. Mukti menunjukkan kedua jempolnya ke arah Pjs Bupati SBT, Hadi Sulaiman.
Sembari melontarkan ujaran kalimat sinis dengan dialeg Ambon “Ose mantap” ucap Mukti Keliobas ke Hadi Sulaiman.
Setelah itu, Abdul Mukti pun tak mau bersentuhan tangan dengan Pjs Bupati Hadi Sulaiman.
Masih pantauan media ini, setelah acara selesai, Pjs meninggalkan lokasi (acara sertijab), dan hendak masuk ke pendopo. Namun disini massa dari MK itu justru mencegatnya dan melarangnya masuk. Mereka tidak mengizinkan Pjs Bipati SBT untuk kembali lagi ke ruang pendopo guna berganti pakaian (PSL).
Akibat menerima perlakuan yang tak senonoh demikian serta panik, karena diancam dengan teriakan massa sambil mengusirnya, maka Pjs langsung naik ke mobil.
Karena khawatir dengan keselamatannya, Pjs selanjutnya menuju ke rumah milik salah satu keluarganya untuk berganti pakaian.
Setelah dari rumah keluarganya tersebut, Hadi Sulaiman selanjutnya bertolak ke Ambon sekira Pukul 16.00 WIT, Sabtu (05/12/2020).
Salah satu pendukung Mukti yang tergabung dalam massa saat mengepung pendopo, adalah Tanjung Wailissa.
Sikap tak senonoh pun ditunjukan bersangkutan. Ia masuk dan duduk di kursi yang berada di ruang pendopo sambil pangku kaki.
Menyangkut aksi Mukti dan massanya itu, Hadi Sulaiman belum bisa memberikan keterangan secara resmi.
Begitu juga Sekretaris Daerah Kabupaten SBT Syarif Makmur, yang coba dikonfirmasi media ini, tapi sayabgnya bersangkutan pun belum bisa dihubungi. (TIM)