AMBON, SPEKTRUM – Kasus kematian Rafli Rahman Sie, pemuda 15 tahun yang dipukuli Abdi Toisutta anak Ketua DPRD Kota Ambon makin melebar.
Abdi Toisutta disebut sebagai Mario Dandy Kota Ambon. Sayangnya, jika kasus Mario Dandi ayahnya langsung dipecat Menteri Keuangan RI namun untuk kasus Abdi Toisutta masyarakat masih menunggu sikap tegas Partai Golkar.
Informasi yang berhasil dihimpun Spektrum, pada Kamis, 3 Agustus mendatang sejumlah pemuda akan lakukan aksi di Sekretariat DPP Partai Golkar Jl. Anggrek Neli Murni Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Para pemuda itu mendesak agar Elly Toisutta mundur dari jabatannya juga dicoret dari Partai Golkar.
“Mereka meminta agar Toisuta mundur dari jabatannya selaku Ketua DPRD Kota Ambon serta dicoret dari Partai Golkar,” kata sumber di internal Parti Golkar Kota Ambon.
Sementara itu, Max Siahay Ketua DPD II Partai Golkar Kota Ambon yang dihubungi Spektrum, mengaku prihatin atas kejadian tersebut bahkan menyesali tindak kekerasan itu.
“Kami ikut prihatin dan menyesali terjadinya peristiwa itu. Abdi Toisutta harus bertanggungjawab atas perbuatannya. Kami juga mendorong aparat penegak hukum agar mengusut tuntas kasus tersebut,” katanya prihatin.
Menurut Siahay, kasus pemukulan yang dilakukan anak Ketua DPRD Kota Ambon tidak ada sangkut pautnya dengan Partai Golkar.
“Benar, pelaku adalah anak dari kader Partai Golkar tapi anak tersebut telah menikah dan bukan tanggungjawab ibunya lagi, apalagi dihubung-hubungkan dengan Partai Golkar,” tegasnya.
Namun pastinya lanjut Siahay, Partai Golkar berharap kasus kekerasan tersebut tidak terjadi lagi karena ini merugikan generasi muda. (*)