SPEKTRUMONLINE.COM, AMBON – SMA Negeri 1 Ambon mempersiapkan 529 siswa menghadapi Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang akan berlangsung awal November 2025.
Kepala SMA Negeri 1 Ambon, Dra. E. Laturiuw, M.Si, kepada wartawan Senin (30/09/2025) menjelaskan jika persiapan dilakukan maksimal, melalui bimbingan guru maupun kerja sama dengan lembaga pendidikan.
“Untuk pelaksanaan tes kompetensi akademik di SMA Negeri 1 Ambon sampai hari ini, persiapan siswa sudah kami siapkan. Kami bekerja sama dengan Ganesha Operation sehingga anak-anak difasilitasi dengan buku latihan soal TKA, baik yang wajib maupun pilihan,” jelas Laturiuw.
Menurutnya, 529 siswa kelas XII akan mengikuti TKA dengan lima mata pelajaran, terdiri dari tiga wajib (Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris) dan dua mata pelajaran pilihan sesuai minat siswa. TKA ini menjadi salah satu syarat masuk ke perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Sebagai bentuk persiapan, lanjutnya, sekolah menjadwalkan try-out pada 7 Oktober dan 21 Oktober.
Sementara itu, gladi bersih secara nasional akan berlangsung 27–31 Oktober.
“Kami memilih gelombang pertama pelaksanaan, yaitu tanggal 3–4 November. Ada juga sekolah lain yang memilih gelombang kedua pada 7–8 November,” tambahnya.
Untuk mendukung kelancaran ujian, pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua dan alumni guna menyiapkan perangkat yang dibutuhkan. Dari total 529 peserta,, dibutuhkan sekitar 170–190 Chromebook atau laptop.
Dijelaskan, TKA merupakan kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan setelah Ujian Nasional resmi dihapus sejak 2020. Melalui TKA, perguruan tinggi dapat menilai kemampuan akademik siswa secara objektif.
“Standar kelulusan TKA paling rendah adalah 70. Nilai ini yang menentukan kelayakan siswa masuk perguruan tinggi. Karena itu anak-anak harus berjuang agar mencapai standar minimal tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan TKA berlaku secara serentak di seluruh Indonesia, dengan soal yang dibuat langsung oleh pusat dan dikerjakan secara online. Sistem ini diproyeksikan akan digunakan tidak hanya di SMA, tetapi juga di jenjang SMP dan SD di masa mendatang.
“Kami berharap anak-anak bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Mudah-mudahan mereka berhasil meraih hasil maksimal dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sesuai cita-cita mereka,” pungkas Laturiuw. (S-18)