AMBON, SPEKTRUM- Berbagi ilmu pengetahuan yang kita miliki adalah wujud nyata kecintaan kita pada negeri. Berbagi ilmu juga sama dengan menyalurkan energi positif yang membangun yang pada akhirnya akan membuat lingkungan menjadi semakin baik.
Hal ini dikatakan Ketua Indonesia Mapping Community (IMC), Zulfikar Mardiyadi kepada Spektrum disela-sela pemberian materi pelatihan Pemetaan menggunakan Drone di Aula RRI, Ambon, Selasa (16/3/2021).
“ Berbagi itu indah. Jauhi energi negative dan tularkan ilmu yang sudah kita pelajari dengan cara apapun. Ajarin ke tetangga rumah, ajarin ke teman kantor, ajarin ke pemda, apapun caranya, silahkan. Yang penting intinya adalah kita bisa berbagi ilmu dengan ikhlas,” ungkapnya.
Instruktur pelatihan pemetaan yang juga dosen Fakultas Kehutanan Universitas Papua ini mengatakan, kedatangannya untuk melatih para milenial ini pun dengan biaya sendiri, mulai dari biaya transportasi, akomodasi dan biaya-biaya lainnya. Bahkan ia rela merogoh kocek untuk membelikan mouse laptop kepada para peserta.
“Mengapa jauh-jauh datang dengan biaya sendiri untuk men-training? Itulah kontribusi kami untuk negeri ini. Melalui pengembangan sumberdaya manusia di bidang pemetaan. Melalui pembuatan peta desa yang kami sumbangkan ke desa. Berkontribusi langsung,” terangnya.

Ia menantang para kritikus pemerintah yang suka nyinyir terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang sering berkoar-koar menyatakan bahwa sumberdaya manusia di bidang pemetaan masih rendah. Tidak tersedia peta untuk pembangunan dan kritikan-kritakan lainnya agar melakukan aksi nyata, sekecil apapun itu. Ilmu yang mereka miliki untuk membangun negeri .
“ Tidak ada gunanya kita mengkritik tapi kita tidak berbuat apa-apa. Sesederhana itu,” tandasnya.